Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Ramah Petugas Dishub Wanita di Terminal Kampung Rambutan

Kompas.com - 09/06/2018, 13:20 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kampung Rambutan terlihat lebih ramai dari biasanya jelang Lebaran.

Di tengah aktivitas yang sibuk itu, ada empat petugas wanita (Gaswan) Dinas Perhubungan (Dishub) dari Sudinhub Jakarta Timur yang menebar senyum kepada pengunjung dan sopir di lingkungan terminal.

Mereka adalah adalah Ukik Yulianasari (22), Mutia Alma (21), Restu Yassina Dewi Lestari (21), dan Sunnyva Aullia (20).

Baca juga: Sopir Bus Lebaran di Kampung Rambutan Mulai Lakukan Cek Kesehatan

Mereka ditempatkan di terminal luar kota Kampung Rambutan dengan berbagai tugas di posnya masing-masing. Mulai dari pos informasi, woro-woro, ramp check bus, dan jadwal bus tiba.

Tak hanya ramah untuk memberikan informasi, mereka juga tidak segan turun membantu penumpang, bahkan sampai mengatur lalu lintas layaknya petugas Dishub laki-laki.

Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)STANLY RAVEL Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)

Ukik dan Alma misalnya.  Saat Kompas.com mengunjungi Terminal Kampung Rambutan pada Rabu (6/6/2018), mereka terlihat keliling ikut memantau kondisi terminal saat meja informasi sedang sepi.

Bila ada penumpang yang kerepotan dengan barang bawaanya, mereka pun tidak perhitungan membawa dan mengantarnya sampai ke ruang tunggu atau bus yang dituju.

Baca juga: Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Mulai Melonjak Sejak Kemarin

"Bapak mau ke mana, ini anaknya ya? Pak, lebih baik duduk di dalam lebih adem, daripada menunggu di pinggir peron panas, kasihan anaknya kena debu," sapa Ukik kepada salah satu penumpang.

Tugas mereka berempat tidak bisa dianggap remeh. Apalagi saat harus bertugas di bulan Ramadan dan menyambut musim mudik seperti saat ini.

Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)STANLY RAVEL Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)

Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)STANLY RAVEL Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)
Selain harus menahan lapar dan haus di tengah keramaian terminal dan asap knalpot bus, tak jarang mereka harus mengelus dada menghadapi berbagai macam ulah penumpang.


"Ada saja sih keluh kesahnya, seperti penumpang yang ribet tanya-tanya jadwal bus terus, padahal sudah dikasih tahu kalau belum jamnya," ujar Alma.

Sementara Ukik mengatakan, meski memiliki banyak tugas, bukan berarti dijadikan alasan untuk membatalkan puasa. Selama diniatkan, ada saja caranya untuk tetap menjalankan ibadah sampai beduk berbuka.

"Paling berat sih nahan haus, apalagi kalau sedang jaga di pos woro-woro. Jadikan itu seperti memberikan informasi dengan pengeras suara, kalau banyak ngomong gitu kadang bikin haus juga," ucapnya.

Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)STANLY RAVEL Dishub wanita tetap senyum manis di teriknya terminal Kampung Rambutan, Rabu (6/6/2018)

Lain dengan Restu, wanita 21 tahun ini justru terbiasa turun langsung membantu pengecekan atau ramp check bus yang akan berangkat beroperasi. Meski terik matahari menyengat, ia tetap berpuasa dan semangat menjalankan pengecekan.

"Kalau diam saja bawaannya malah males, jadi mending banyak aktivitas. Tugas saya ngecek kelayakan bus, mulai dari kelengkapan bus, jumlah tempat duduk dan penumpang, lampu-lampu dan sebagainya," jawabnya ketika ditanya Kompas.com.

Restu mengatakan selama iklas menjalani pekerjaannya, maka ada saja kemudahannya untuk tetap berpuasa.

"Ikjlas saja di bawa fun," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com