JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menolak rencana penjualan saham perusahaan bir milik DKI, PT Delta Djakarta.
Prasetio tak bisa menerima jika alasan menjual saham perusahaan itu karena menghasilkan uang haram bagi DKI.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya pernah menyinggung DKI ingin mendapatkan pendapatan yang halalan thayyiban saat berbicara soal pelepasan saham perusahaan bir ini.
Menurut Pras, hasil penjualan itu juga sama haramnya.
Baca juga: Menunggu Realisasi Janji Anies-Sandi Jual Saham Bir yang Untungkan DKI
"Pandangan sebagai orang beragama kita jual, terus ambil keuntungan dari riba itu, lebih dosa daripada orang minum loh," kata Pras, di ruangannya, Kamis (21/6/2018).
Pras mengaku, sudah menanyakan ini kepada kiai kendati ia tak menyebutkan siapa kiai yang dimaksud. Pras mengatakan, jika ingin benar-benar terbebas dari 'uang haram', perusahaan itu seharusnya ditutup saja.
"Bagusnya tutup saja. Itu lebih bijak. Jadi, enggak ada bir di Jakarta. Siapapun dia," kata Pras.
Pras mengingatkan, bir masih dibutuhkan khususnya di kota metropolitan seperti Jakarta. Ia mengingatkan, Gubernur DKI tak bisa sembarang menjual tanpa persetujuan DPRD.
"Ini kan kita dapat pampasan perang. Ini pampasan perang dikasih ke kita. Dia Tbk, enggak punya masalah. Ini Ibu Kota Negara, metropolitan," ujar Pras.
PT Delta Djakarta adalah perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan beberapa merek bir, diantaranya Anker Bir, Anker Stout, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsener, San Miguel Light, San Miguel Cerveza Negra dan Kuda Putih.
Baca juga: Sandiaga: Kita Ingin Dividen yang Halalan Thayyiban
Pemprov DKI memiliki saham sebesar 23,34 persen di PT Delta Djakarta Tbk. DKI sudah menanam saham sejak tahun 1970.
Delta dulunya didirikan tahun 1932 oleh perusahaan Jerman Archipel Brouwerij NV. Di era Perang Dunia Kedua, kepemilikan beralih ke Belanda, lalu sempat ke Jepang pada tahun 1942.
Setelah kemerdekaan, Gubernur Ali Sadikin mengakuisisi sahamnya dan mengubah namanya menjadi PT Delta Djakarta pada tahun 1970. PT Delta menjadi generasi pertama perusahaan yang melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada 1984.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.