JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian W (37) yang menjadi korban penjambretan hingga merengang nyawa memang tak pernah diduga. Korban yang bertempat tinggal di Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, dikenal sebagai sosok yang ramah dan sopan semasa hidupnya.
"Orangnya baik, sopan, baiklah pokoknya, tingkah laku sehari-hari juga sopan. Pendiam, tapi kalau di tegur, suka senyum," ujar Fatimah, salah satu tetangga korban kepada Kompas.com, Selasa (3/7/2018).
Saat didatangi Kompas.com, rumah berwarna hijau tosca yang merupakan tempat tinggal W nampak sepi. Pintu rumah juga terkunci, serta sejumlah pakaian masih menggantung di depan rumah.
Baca juga: Pertahankan Barang dari Penjambret, Penumpang Ojek Online Ini Tewas
Di rumah tersebut, W tinggal bersama kedua orangtuanya. Ayah W disebut berprofesi sebagai penjual tahu, dan ibunya sebagai penjual bubur sumsum.
Fatimah mengatakan, korban sehari-hari bekerja di salah satu toko mainan anak di kawasan Jakarta Pusat, dan diketahui sebagai orang kepercayaan sang pemilik toko.
"Katanya juga orang kepercayaan majikan, dia kerja di toko mainan anak. Kemarin tuh dia cerita habis ngambil gaji setengah, karena majikannya lagi ke luar negeri," tutur dia.
Saat terjadi peristiwa nahas tersebut, kedua orangtua korban tidak sedang berada di Jakarta. Orangtua korban sedang berada di kampung halaman di Jawa Tengah, setelah kepergian sang nenek beberapa waktu lalu.
Baca juga: Polisi Bentuk Tim Gabungan Tangkap Penjambret yang Tewaskan Penumpang Ojek Online
"Neneknya juga habis meninggal itu, dengar-dengar enggak sakit juga. Jadi, orangtuanya sudah sempat balik Jakarta setelah selesai Lebaran, tapi neneknya meninggal balik lagi ke sana. Makanya pas dia meninggal, orangtuanya engga ada," ujar Fatimah.
W (37) diketahui tewas setelah mempertahankan barang miliknya dari aksi penjambretan saat sedang menaiki ojek online di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban terjatuh hingga tewas.