Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Wanita yang Jadi Korban Penjambretan hingga Tewas di Mata Tetangga

Kompas.com - 03/07/2018, 18:44 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian W (37) yang menjadi korban penjambretan hingga merengang nyawa memang tak pernah diduga. Korban yang bertempat tinggal di Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, dikenal sebagai sosok yang ramah dan sopan semasa hidupnya.

"Orangnya baik, sopan, baiklah pokoknya, tingkah laku sehari-hari juga sopan. Pendiam, tapi kalau di tegur, suka senyum," ujar Fatimah, salah satu tetangga korban kepada Kompas.com, Selasa (3/7/2018).

Saat didatangi Kompas.com, rumah berwarna hijau tosca yang merupakan tempat tinggal W nampak sepi. Pintu rumah juga terkunci, serta sejumlah pakaian masih menggantung di depan rumah.

Baca juga: Pertahankan Barang dari Penjambret, Penumpang Ojek Online Ini Tewas

Di rumah tersebut, W tinggal bersama kedua orangtuanya. Ayah W disebut berprofesi sebagai penjual tahu, dan ibunya sebagai penjual bubur sumsum.

Fatimah mengatakan, korban sehari-hari bekerja di salah satu toko mainan anak di kawasan Jakarta Pusat, dan diketahui sebagai orang kepercayaan sang pemilik toko.

"Katanya juga orang kepercayaan majikan, dia kerja di toko mainan anak. Kemarin tuh dia cerita habis ngambil gaji setengah, karena majikannya lagi ke luar negeri," tutur dia.

Saat terjadi peristiwa nahas tersebut, kedua orangtua korban tidak sedang berada di Jakarta. Orangtua korban sedang berada di kampung halaman di Jawa Tengah, setelah kepergian sang nenek beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Gabungan Tangkap Penjambret yang Tewaskan Penumpang Ojek Online

"Neneknya juga habis meninggal itu, dengar-dengar enggak sakit juga. Jadi, orangtuanya sudah sempat balik Jakarta setelah selesai Lebaran, tapi neneknya meninggal balik lagi ke sana. Makanya pas dia meninggal, orangtuanya engga ada," ujar Fatimah.

W (37) diketahui tewas setelah mempertahankan barang miliknya dari aksi penjambretan saat sedang menaiki ojek online di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban terjatuh hingga tewas.

Kompas TV Belasan kasus perampokan terjadi dalam tiga bulan terakhir di sejumlah titik di jalan umum kota Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com