Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Item Disorot Media Asing, Anies Bilang Beritanya Tergantung Media Nasional

Kompas.com - 24/07/2018, 11:54 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemberitaan di media asing tentang Jakarta mengikuti pemberitaan-pemberitaan di media nasional.

Dia mengemukakan hal itu saat dimintai komentar soal media asing yang menyoroti persiapan Asian Games oleh Pemprov DKI Jakarta, khususnya soal Kali Item di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Tentu (Kali Item diberitakan media asing), karena diberitakan oleh media nasional. Jadi, media internasional itu hanya mengambil dari media lokal," kata Anies di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018).

Baca juga: Komentar Sandiaga soal Kali Item yang Disorot Media Asing

Anies menyampaikan, media nasional punya pilihan untuk memberitakan sisi apa pun soal Asian Games dan Indonesia.

Pilihan media-media nasional, kata Anies, nantinya akan diikuti oleh media internasional.

"Bila teman-teman (media nasional) mengambil sisi suram, maka itulah yang akan diikuti, diambil oleh media internasional juga. Bila media lokal ambil sisi cerah, itu pula yang akan diambil," kata dia.

Anies berharap media nasional bisa memberitakan hal positif Indonesia menjelang Asian Games hingga perhelatan itu berlangsung.

"Karena itu, kita kerja sama-sama nih. Kita mau tunjukkan sisi mana," ucap Anies.

Baca juga: Bau dan Buruk Rupa, Kali Item di Kemayoran Dipasang Jaring Hitam

"Kalau saya, mari kita tunjukkan Indonesia yang positif, Indonesia yang baik," tambah dia.

Salah satu media asing yang menyoroti Kali Item yakni Channel News Asia. Media tersebut membuat berita mengenai Kali Item dengan judul "Jakarta covers up 'stinky, toxic' river near Asian Games village".

Pemprov DKI Jakarta baru-baru ini memasang kain waring untuk menutupi Kali Item. Tujuannya untuk mengurangi bau kali yang bisa tercium sampai ke Wisma Atlet dan mengurangi pemandangan tak sedap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com