Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ketakutan Gunakan JPO Halte UI yang Keropos dan Berlubang

Kompas.com - 26/07/2018, 19:22 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) Halte UI, di Jalan Lenteng Agung Raya, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, terlihat sudah keropos, Kamis (26/7/2018).

Pantauan Kompas.com terlihat atap dan tangga JPO sudah berlubang. Karat juga menyelimuti bagian tangga JPO yang menjadi akses penyeberangan dari dan ke Halte UI tersebut.

Ketika berjalan di atas JPO ini, getaran dari kendaraan yang melintas di bawah JPO dapat terasa.

Aditya Gustin (14), siswa kelas 2 SMA, pejalan kaki yang sering melewati JPO ini, mengaku takut lewati JPO tersebut.

Baca juga: JPO Dinilai Lebih Efektif daripada Pelican Crossing

“Takut banget, setiap lewat sini takutnya jatuh saja ke bawah, soalnya sudah keropos banget,” ucap Aditya, di JPO tersebut, Kamis.

Sama halnya dengan Aditya, Endang (21), mahasiswi yang biasa mengakses JPO ini mengatakan, pada malam hari tidak adanya lampu penerangan bisa lewati jembatan tersebut.

Bayangin saja lewat sini, gelap, mana sudah pada berlubang tangganya, jadi takutnya tiba-tiba jatuh saja,” ucap Endang.

Pengguna JPO lainnya, Lolita (24) mengatakan, saat turunnya hujan, JPO yang atapnya sudah tidak sempurna itu membuat permukaan jembatan menjadi licin untuk dilalui, khususnya pada bagian tangga.

Baca juga: Respons Warga soal Rencana Pembongkaran JPO Bundaran HI

“Kalau hujan sih ya airnya masuk-masuk nih ke tangga, jadi tangganya basah dan licin dan beberapa pun ada yang tergelincir,” tambah dia.

Selain itu, JPO ini disebut rawan aksi pemalakan oleh anak-anak remaja yang biasa nongkrong di sana.

“Beberapa kali ada kumpulan anak-anak muda gitu, malakin saya , untung saya tidak kasih,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com