Hati yang dicangkok ke tubuh Akhdan berasal dari ibunya, Sariyah (27).
Akhdan merupakan putra pasangan Faenal Achyar (34) dan Sariyah, yang menderita Atresia Bilier atau gangguan fungsi hati kronis.
Atresia Bilier adalah penyakit saluran empedu langka yang hanya menyerang bayi. Saluran empedu pada hati pada bayi membengkak dan tersumbat sehingga menyebabkan kerusakan hati.
Kini, Akhdan dan ibunya masih dalam masa pemulihan di RSCM.
Awalnya, kisah Akhdan dan ibunya diunggah oleh akun Instagram Rumah Singgah Pejuang Hati, @tribagus_pejuanghati.
Kemudian, ia memeriksakan Akhdan ke puskesmas di Cirebon. Namun, tenaga medis setempat menyatakan bahwa Akhdan harus dirujuk ke rumah sakit untuk proses pengobatannya.
Dari Cirebon ke Jakarta
Rumah singgah ini berlokasi di Jalan Kenari 2 Nomor 177, Senen, Jakarta Pusat.
Faenal, yang berprofesi sebagai buruh kayu di Cirebon, tak memiliki dana cukup untuk mendanai pengobatan dan operasi anaknya.
Bantuan dan dukungan yang diberikan rumah singgah turut meringankan beban Faenal dan keluarganya.
Hingga masa operasi transplantasi, Faenal, istirnya, dan Akhdan tinggal di rumah singgah.
Dalam proses pengobatan dan pemeriksaan di RSCM, Akhdan didampingi oleh salah satu pengurus rumah singgah.
Selain di RSCM, ada sejumlah pemeriksaan lab yang dilakukan di rumah sakit lain, yaitu RS St Carolus.
Selama 6 bulan pasca operasi transplantasi, Akhdan dan ibunya disarankan tinggal di tempat yang lebih steril dan tidak bergabung dengan anak-anak lain.
Menurut Faenal, kondisi anak dan istrinya kini sudah lebih baik, dan dalam masa pemulihan.