Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerukan Kali Item Tunggu Pemasangan "Sheetpile"

Kompas.com - 30/07/2018, 12:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerukan Kali Item atau Kali Sentiong di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, baru bisa dilakukan bila kali telah dipasangi turap atau sheetpile.

Kepala Bidang Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Nelson Simanjuntak menyatakan, pengerukan belum bisa dilakukan saat ini karena kali masih berdinding batu kali dan dikhawatirkan ambruk.

"Kebetulan turap di sepanjang kali ini masih batu kali. Kalau misalnya kita teruk terlalu dalam takutnya ambruk, itu persoalannya makin besar lagi terhadap kawasan ini," kata Nelson di Sunter, Senin (30/7/2018).

Baca juga: Kata Warga, Bau di Kali Item Sudah Berkurang Drastis

Menurut Nelson, pihaknya berencana memasang sheetpile di aliran Kali Item setelah Asian Games 2018 selesai digelar.

Namun, kata Nelson, Dinas Sumber Daya Air belum menentukan persisnya lokasi pemasangan sheetpile tersebut.

"Memang ada rencana kita memasang sheetpile di sepanjang Kali Sentiong ini cuma memang prioritasnya di sebelah mana dahulu kita laksanakan (pemasangan sheetpile)," kata dia.

Pengerukan Kali Item perlu dilakukan supaya air di kali tersebur lancar dan mengurangi bau tak sedap di sana.

Lumpur-lumpur yang mengendap di dasar sungai disinyalir menjadi penyebab munculnya bau tak sedap dan membuat air kali berwarna hitam pekat.

Baca juga: Ramai-ramai Berupaya Hilangkan Bau Kali Item...

Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi mengusulkan Pemprov DKI Jakarta melanjutkan pekerjaan di kali tersebut dengan melakukan pengerukan.

"Sebenarnya kan sudah diperbaiki secara maksimal oleh pendahulunya, kan ada di media sosial. Semua kan banyak, sudah dikeruk," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (25/7/2018).

Kali Item yang mengalir di belakang Wisma Atlet Kemayoran menjadi sorotan karena disebut menimbulkan bau tak sedap dan dikhawatirkan mengganggu atlet Asian Games 2018 yang menginap di Wisma Atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com