Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jalur Sepeda Terhalang Tiang Jadi Percuma, Enggak Ada Gunanya..."

Kompas.com - 31/07/2018, 17:58 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga mengeluhkan tiang yang menghalangi jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Seorang warga, Sumarno, merasa jalur sepeda itu justru menjadi sia-sia karena terhalang tiang.

"Jalur sepeda kehalang tiang kayak gini jadi percuma, enggak ada gunanya. Kalau begini, sama saja bohong," ujar Sumarno, di Jalan Asia Afrika, Selasa (31/7/2018).

Sutriyono menyampaikan hal serupa. Menurut dia, jalur sepeda itu seharusnya digeser ke area yang tidak terhalang apa pun.

Baca juga: Kementerian PUPR Akan Perbaiki Jalur Sepeda di Trotoar yang Terhalang Tiang

"Yang ganggu, ini kan tiang listrik, harusnya jalurnya digeser. Yang jelas ini kurang efektif buat jalur sepeda," kata dia.

Warga lainnya, Arief, mengusulkan jalur sepeda yang kini ada di sisi paling kanan atau letaknya paling dekat dengan ruas jalan dipindahkan ke sisi paling kiri atau dekat pagar Kompleks GBK.

"Kalau menurut, saya mendingan jalur sepeda di sebelah kiri saja, kalau di kanan kehalangan tiang listrik semua sampai ujung (trotoar)," ucap Arief.

Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang pohon. Foto diambil Selasa (31/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang pohon. Foto diambil Selasa (31/7/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa pesepeda melintasi Jalan Asia Afrika sejak siang tadi. Namun, mereka memilih mengayuh sepedanya di ruas jalan paling kiri, bukan di trotoar.

Hanya Yupa, seorang pesepeda yang terpantau menggunakan jalur sepeda tersebut. Dia pun berhenti setiap kali ada tiang yang menghalangi jalur dan menyandarkan sepedanya di tiang tersebut.

Baca juga: Jalur Sepeda di Trotoar Jalan Asia Afrika Kawasan GBK Terhalang Tiang

Yupa kemudian memotret sepedanya yang disandarkan di tiang.

"Siapa pun yang mengerjakan ini, kalau dia tidak mengerti, ya susah. Jalur (sepeda) ini kan mestinya bukan buat pajangan, harus difungsikan," kata Yupa.

Saat Kompas.com memantau kondisi jalur sepeda yang terhalang tiang, tampak seseorang berseragam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memotret kondisi jalur yang terhalang tiang itu.

Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang tiang. Foto diambil Selasa (31/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang tiang. Foto diambil Selasa (31/7/2018).

Dia menyebut, sedang melakukan survei dan Kementerian PUPR akan menindaklanjuti penataan trotoar itu.

Penataan jalur trotoar yang dilengkapi jalur khusus sepeda di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Pintu Satu Senayan itu merupakan proyek Kementerian PUPR dengan kontraktor Adhi Karya.

Baca juga: Sesuai Target, Trotoar Sudirman-Thamrin Sudah Mulus

Adapun jalur sepeda di Jalan Asia Afrika terhalang tiang lampu penerangan jalan umum (PJU), tiang lampu lalu lintas, hingga tiang rambu penunjuk jalan.

Bahkan, ada sebuah pohon besar yang memakan badan jalur sepeda di dekat pintu masuk 12 GBK, meskipun tidak di tengah-tengah.

Kompas TV Jelang Asian Games, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercantik trotoar di sejumlah ruas jalan ibukota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com