Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman Paket Narkotika Pil PCC di Tangerang Bermodus Pakan Ternak

Kompas.com - 06/08/2018, 17:51 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KOTA TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkap sindikat narkotika golongan 1 jenis PCC (Paracetamol, Caffeine and Carisoprodol) yang dikirim lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Makassar Sulawesi Selatan. Untuk mengelabui petugas, anggota sindikat itu menyebutkan paket yang dikirim merupakan pakan ternak.

"Dia bilangnya ini pakan ternak, pakan burung, pakan ikan. Jadi dari pihak kargo enggak curiga," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Arief Ardiansyah, di Cipondoh, Senin (6/8/2018).

Narkotika tersebut diproduksi di sebuah pabrik rumahan di Kavling DPR, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Arief mengatakan, temuan itu bermula 12 Juli lalu dalam pengecekan x-ray untuk paket tujuan Makasar. Petugas mendapati butir - butir dengan tulisan PCC berjumlah 17 karung plastik.

Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Narkotika Jenis Pil PCC di Kota Tangerang

"Pas kami ambil dan cek ke labfor, ternyata PCC ini bahannya ada narkotika," katanya.

Dari kejadian tersebut, polisi menelusuri asal pil PCC dan diketahui itu diproduksi di pabrik rumahan seorang pria berinisial TL. Saat ini TL sudah diamankan di Polres Bandara Soekarno-Hatta bersama sembilan tersangka yang terlibat lainnya yaitu ANR, AB, DK, IR, SY, SL, RM, AF, dan MY.

Polisi juga telah mengamankan narkotika golongan 1 berbagai jenis PCC, Yarindo, Trihexi, dan Zenith dengan jumlah 3.175.000 butir seberat 1,2 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com