Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pokoknya Jangan Dibalikin Anggarannya, Jadi Silpa Jahat, Super Jahat..."

Kompas.com - 08/08/2018, 15:51 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bestari Barus marah begitu mengetahui Dinas Sumber Daya Air ingin mencoret anggaran pengadaan lahan untuk penyimpanan alat berat.

Bestari mengatakan pencoretan anggaran itu bisa menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).

"Pokoknya jangan dibalikin anggarannya, jadi silpa jahat itu. Super jahat silpa ini," ujar Bestari dalam rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).

Baca juga: LKPJ DKI 2017 Disahkan, Besarnya Silpa dan Banyaknya Plt Jadi Sorotan

Adapun, anggaran yang akan dicoret nilainya mencapai Rp 450 miliar.

Bestari mengatakan, selama ini masyarakat tidak pernah diberi dispensasi untuk tidak membayar pajak.

Namun, pemerintah justru seenaknya memutuskan tidak melakukan pembangunan.

Baca juga: Fraksi Gerindra Kritik Pemanfaatan Silpa oleh Pemprov DKI

Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari Barus di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (28/3/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari Barus di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (28/3/2018).
"Enak benar kemarin dapat WTP (wajar tanpa pengecualian). Coba tuh BPK kita undang wajar enggak yang begini dapat WTP. Fungsi pelayanan masyarakat tidak berjalan maksimal," ujar Bestari dengan nada tinggi.

Kepala Bagian Pembebasan Lahan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yuliandi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengadaan lahan sesuai prosedur.

Namun, pada saat pelaksanaan, hanya satu kandidat yang muncul untuk menawarkan lahan.

Baca juga: Ahok: Begitu Diaudit BPK, Silpa pada APBD DKI 2015 Hanya Rp 3 Triliun

Yuliandi khawatir hal ini malah menjadi temuan.

"Kandidatnya cuma satu yang muncul. Apa enggak perlu hati-hati saya, Pak? Baru belakangan muncul kandidat lain, tetapi sampai detik ini saya juga tidak dapat datanya, Pak," kata Yuliandi. 

Mendengar penjelasan Yuliandi, Bestari mengatakan, anggota Dewan tidak ingin tahu masalah teknis yang terjadi di lapangan.

Baca juga: Banggar DPRD DKI Perkirakan Asumsi Silpa Pemprov DKI Bertambah

Pihaknya tetap bersikukuh agar anggaran tersebut tidak dicoret. Akhirnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Iman Satria memutuskan menghentikan sementara rapat tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com