Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren Assa’adah di Cipayung Depok Terbakar

Kompas.com - 09/08/2018, 15:04 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Pesantren Assa’adah, Jalan Rawa Indah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok pukul 11.00 WIB, Kamis (9/8/2018).

Api diduga dari korsleting di ruangan yang biasa difungsikan sebagai tempat tidur para santri. Terlihat enam mobil pemadam kebakaran memadamkan api tersebut .

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan, Ahidayat, mengatakan bahwa ada empat ruangan di lantai 2 yang terbakar. Rinciannya, tiga ruang tidur santri dan satu ruangan lab yang terbakar.

“Awalnya yang melihat kebulan asap dari kamar anak-anak pesantren yang tengah. Setelah terlihat kebulan asap langsung warga memberi tahu para guru,” ucap Ahidayat di Pesantren Assa’ada.

Baca juga: Korban Kebakaran Taman Kota yang Tak Pindah ke Rusun Akan Ditertibkan

Tiba-tiba, api membesar. Para guru dan staf pun ikut memadamkan api menggunakan tabung pemadam kebakaran.

Namun, api sulit dikendalikan. Diperkirakan, akibat kebakaran ini, pihak pesantren mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Apalagi, ada 209 komputer di laboratorium yang terbakar. “Bangunan ini saja sudah senilai Rp 3 miliaran, namun kerugiannya masih belum dapat dipastikan, tetapi perkiraan sudah sampai ratusan juta lah ya,” ucap Ahidayat.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Gandara menyampaikan, 40 petugas pemadam kebakaran dan enam mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api di pesantren itu.

“Kami datang sepuluh menit setelah kejadian, lalu kami memadamkan apinya selama tiga puluh menit,” ucap dia.

Ia menyampaikan, api di sana merambat cepat karena ada barang-barang mudah terbakar seperti tempat tidur.

Baca juga: Pendeta Ini Kaitkan Kebakaran Hutan dan Dukungan untuk LGBT

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Adapun barang berharga seperti komputer bisa diamankan sebagiannya.

“Barang-barang berharga dan dokumen beserta komputer yang tidak terkena bakaran pun sebagian sedang dievakuasi. Sampai saat ini kami tidak menemukan adanya korban jiwa,” kata dia.

 

 

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com