Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Penjual Kopi Keliling Pemburu Keramaian

Kompas.com - 10/08/2018, 19:42 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah riuhnya pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden RI di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Jumat (10/8/2018) ini, para penjaja kopi keliling atau kerap disebut starling hilir mudik menawarkan minuman pengobat dahaga. 

Mereka menyusun minuman kemasan sacet di keranjang sepeda kayuhnya dengan rapi. Di bagian belakang sepeda ditempatkan sebuah kotak untuk menempatkan termos dan botol-botol berisi air putih dan peralatan lain untuk menyeduh minuman.

"Saya jual minuman panas, dingin, ada rokok juga," kata seorang penjual bernama Muhammad Tohir kepada Kompas.com.

Baca juga: Minggu dan Senin, Bakal Capres-Cawapres Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

Ia mengatakan, dirinya mendapat barang dagangan dari sebuah koperasi di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

"Jadi kita mah jalan cuma modal sepeda. Nanti keuntungan dibagi dua sama koperasi. Ada beberapa koperasi sih tapi saya ikut yang di Kwitang," ujar dia.

Tohir mengaku, dia mendapatkan informasi mengenai acara pencaftaran Pemilu 2019 dari koperasi. Menurut dia, dirinya sering mendapat informasi keramaian dari koperasi tersebut sehingga dapat menentukan kemana harus menjajakan dagangannya pada hari itu.

"Iya ada grupnya, jadi nanti bagi-bagi info ada keramaian apa, jadi jualannya bisa ramai," kata dia.

Pedagang lain bernama Ucok mengaku senang dengan riuhnya pendaftaran Pilpres 2019 ini. Ia mengaku mendapatkan keuntungan cukup banyak.

"Kalau ramai begini Rp 500.000 dapet. Tapi kan nanti Rp 250.000-nya disetor ke koprasi. Dan koprasi itu baik, kami butuh modal untuk membeli rokok dagangan kami bisa pinjam modal," tutur dia.

Tak hanya Tohir dan Ucok, masih ada sejumlah pedagang kopi keliling di sekitar Jalan Imam Bonjol. Keramaian seperti saat pendaftaran Pilpres 2019 menjadi berkah bagi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com