Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik Disebut Setujui 2 Kader PKS yang Diusulkan Jadi Wagub DKI

Kompas.com - 23/08/2018, 13:52 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, dua nama wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno yang disodorkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah disetujui Ketua DPD DKI Gerindra M Taufik.

Iman bercerita dua nama itu, yaitu Mardani Ali Sera dan Nurmansjah Lubis, disodorkan ke M Taufik dalam selembar surat oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Abdul Hakim saat pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu Presiden 2019 di ruang tunggu VIP KPU pada 10 Agutus 2018.

"Mardani (Ali Sera) dan Nurmansjah Lubis yang diajukan itu. Itu ditandatangani oleh Pak Taufik," kata Iman saat dihubungi, Kamis (23/8/2018).

Baca juga: PKS Sodorkan Mardani Ali Sera dan Nurmansjah Lubis sebagai Wagub DKI

Menurut Iman, saat itu hanya Taufik yang menandatangani surat tersebut. Karena Sekretaris DPD tak ikut menandatangani, Iman menilai persetujuan itu belum sah.

"Secara administrasi apa mau diterima oleh DPRD? Belum tentu diterima, partai pengusung itu harus komplit yang tanda tangan, ketua dan sekretaris," ujar Iman.

Iman mengatakan, saat ini Gerindra DKI masih satu suara menginginkan M Taufik atau kader Gerindra lainnya sebagai wagub pengganti Sandiaga.

"Sejauh ini yang kami inginkan ya kader-kader. Gerindra kan bukan Pak Taufik seorang. Kader-kader kan juga menginginkan ketuanya maju," ujar Iman.

Soal dua nama yang diajukan PKS itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Abdul Hakim tak membantahnya.

"Tanya aja sama teman-teman, saya lagi sibuk," kata Abdul.

Baca juga: Gerindra Berikan Kursi Wagub DKI ke PKS jika Anies Mau Jadi Kader

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com