Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMK yang Aniaya Adik Kelas di Jaksel Tak Diadili dengan Pidana Anak

Kompas.com - 24/08/2018, 16:07 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, siswa sebuah SMK di Jakarta Selatan berinsial T yang menganiaya adik kelasnya RRW, tak akan diadili dengan sistem peradilan pidana anak (SPPA).

Sebab, T saat ini sudah memiliki usia dewasa meski masih duduk di kelas 12 SMK.

"Jadi, T ini sudah tidak naik kelas 2 kali. Jadi, walaupun dia masih SMA kelas 12, usianya sudah 20 tahun, jadi sudah kategori dewasa. Jadi, kami tetap kenakan pidana," ujar Indra, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Kondisi Membaik, Siswa SMK yang Diduga Ditendang dan Diinjak Kakak Kelas Pulang dari RS

Indra mengatakan, saat ini pihaknya tengah menelusuri kemungkinan adanya siswa lain yang terlibat dalam penganiayaan ini.

"Kami kembangkan. Sekarang sedang diperiksa kelas 12 yang terlibat di situ. Kami dapat informasi ada beberapa orang yang terlibat," sebut Indra.

Indra menduga, para pelaku menganiaya korban dengan tangan kosong.

Kepala Suku Dinas Pendidikan I Jakarta Selatan Joko Sugiarto mengatakan, pihak sekolah telah mengeluarkan T.

Baca juga: Orang yang Diduga Tendang dan Injak Siswa SMK di Jaksel Ditangkap

Ia menyampaikan, penganiayaan terhadap RRW dilakukan saat pihak sekolah menggelar lomba dalam rangka memperingati HUT ke-73 Republik Indonesia. Pihak sekolah tidak mengetahui penganiayaan itu.

Meski demikian, Joko menyebut, pihaknya tetap memberikan pengarahan kepada pihak SMK swasta itu dan siswa-siswa di sana agar kejadian itu tak terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com