Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kasus Sekuriti Tagih Sewa Lahan Pedagang Blok B Tanah Abang

Kompas.com - 29/08/2018, 18:51 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi premanisme marak terjadi di Jakarta dalam sepekan terakhir. Baru-baru ini beredar video yang menunjukkan perdebatan antara sekuriti dengan penyewa kios di Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Dalam video tersebut, seseorang yang berseragam hitam diduga meminta uang sewa lahan kepada penyewa. 

Pengelola membantah adanya pungli seperti yang dikabarkan dalam video tersebut. Para sekuriti diketahui telah diberhentikan dari pekerjaan mereka setelah terlibat peristiwa itu. 

Baca juga: Pengelola: Tidak Ada Pungli di Blok B Tanah Abang

Berikut Kompas.com merangkum fakta-faktanya:

1. Viral di media sosial

Sebuah video beredar di media sosial yang diunggah akun Facebook Eko Nobel pada Minggu (26/8/2018).

Video tersebut memperlihatkan empat laki-laki berseragam hitam adu mulut dengan seorang warga yang merupakan penyewa kios Blok B Pasar Tanah Abang.

Terdengar percekcokan di mana seorang petugas mengucapkan kata-kata "sewa lahan", sementara si pedagang mempertanyakan ucapan petugas tersebut.

Baca juga: Pengelola Blok B Tanah Abang: Para Pedagang Sering Bandel

"Sewa lahan? saya ke bawah tidak ada namanya sewa lahan," ujar pedagang dengan nada tinggi.

Video ini telah ditonton lebih dari 12 ribu kali.  

2. Pengelola membantah pungli

Pernyataan petugas langsung memunculkan persepsi ada pungutan liar kepada pedagang di Blok B Tanah Abang

General Manager Blok B Tanah Abang Bevi Linawati membantah bahwa para petugas telah melakukan pungli.

"Saya meluruskan tidak ada pungli dalam penyewaan. Mungkin di video kemarin, sekuriti kami emosi, jadi keluarlah kata-kata tidak semestinya," ujar Bevi di Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Adu Mulut dengan Penyewa, Sekuriti di Blok B Tanah Abang Diberhentikan

Ia mengatakan, barang dagangan pedagang sablon tersebut sudah melampaui batas kios yang disewa sehingga petugas mengarahkan untuk bisa menyewa di kios lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com