Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Asian Paragames Butuh Kebijakan Ganjil-Genap yang Sama

Kompas.com - 30/08/2018, 13:42 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelanjutan dari pembatasan mobil dengan pelat ganjil dan genap setelah Asiangames berakhir pada 2 September 2018 belum ditentukan.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Jakarta akan menjadi tuan rumah Asian Paragames yang akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2018.

Asian Paragames, kata Anies, membutuhkan kebijakan ganjil-genap yang sama dengan perluasan yang diterapkan selama Asian Games.

"Sebentar lagi Paragames akan dimulai. Jadi, kita di periode pertengahan ini, periode yang mau tidak mau, toh kita akan menyelenggarakan Paragames dan membutuhkan kebijakan (ganjil-genap) yang sama," ujar Anies di gedung BPK RI perwakilan Jakarta, Jalan MT Haryono, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Tanggapan Inasgoc soal Kemenhub Kaji Pencabutan Ganjil-Genap di Hari Minggu

Anies menyampaikan, kelanjutan perluasan ganjil-genap saat ini masih didiskusikan.

Pemprov DKI sudah menggelar focus group discussion (FGD) dengan mengundang stakeholders terkait dan para pakar.

Menurut Anies, sudah ada hasil yang diputuskan dalam FGD itu. Namun, Pemprov DKI masih akan menggelar FGD dengan masyarakat mengenai kebijakan ganjil-genap.

Pemprov DKI, kata Anies, ingin mendengar pandangan yang lengkap, baik dari para stakeholders, pakar, dan masyarakat.

Sebab, ada yang berharap perluasan ganjil-genap dilanjutkan, ada juga yang meminta dihentikan.

"Arahnya sudah jelas, pilihan-pilihannya adalah diteruskan dengan modifikasi atau tidak diteruskan. Nanti begitu selesai diskusinya, kita akan umumkan sesegera mungkin," kata Anies.

Baca juga: Ganjil-Genap Akhir Pekan, BPTJ Sebut Penumpang Transportasi Umum Meningkat

Adapun perluasan ganjil-genap diberlakukan karena adanya Asian Games 2018.

Perluasan dilakukan dengan menambah ruas jalan yang diberlakukan ganjil-genap dan waktu pemberlakuan yang lebih panjang, yakni mulai pukul 06.00-21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com