Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Diberlakukan Setahun, Ganjil-Genap Diklaim Bisa Hemat BBM Rp 19 Triliun

Kompas.com - 31/08/2018, 20:16 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) meminta agar kebijakan perluasan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap diberlakukan secara permanen. Kebijakan ini dianggap mampu meningkatkan kualitas udara dan menghemat penggunaan bahan bakar.

"Kami berterima kasih dengan ganjil-genap ini akan memberi manfaat ekonomi, ini dapat menghemat BBM. Kalau konsisten satu tahun, bisa sekitar 1,8 juta sampai 2,96 juta kilo liter atau Rp 11 triliun sampai Rp 19,38 triliun kalau diungkan," kata Ahmad Safrudin atau Puput dari KPBB dalam focus group discussion (FGD) di kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Puput memaparkan, jika kebijakan itu berlangsung selama setahun, penurunan karbon dioksida (CO2) berkisar antara 4,9 juta sampai 7,77 juta ton per tahun. Penurunan karbon itu berkaitan langsung dengan penurunan penggunaan bahan bakar.

Baca juga: Ganjil-Genap Diusulkan Berlaku Permanen

"Jadi dalam konteks seperti ini ada istilah co-benefit. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui dengan ganjil-genap," kata Puput.

Ia mengemukakan, jika diakumulasi udara Jakarta sebenarnya masih tergolong tidak sehat. Namun jika ganjil-genap terus diterapkan, perlahan kualitas udara akan meningkat.

"Selain ketat penegakan hukum juga harus konsisten. Penting menyambut Asian Games tapi penting kalau diteruskan kebijakan ini ke depan," ujar Puput.

Ia menyarankan, kebijakan pembatasan kendaraan itu dibarengi dengan pembenahan transportasi umum agar bisa diterima masyarakat.

Perluasan kebijakan ganjil-genap tadinya hanya diberlakukan sampai 2 September atau ketika Asian Games berakhir. Namun, akhirnya diputuskan untuk diperpanjang sampai Asian Para Games berakhir.

Asian Para Games dimulai pada 6 Oktober sampai 13 Oktober 2018. itu artinya, ganjil-genap juga diterapkan pada masa transisi, yaitu 3 September sampai 5 Oktober.

Mulai pekan depan, ganjil-genap tak akan berlaku di Sabtu dan Minggu. Jalan Metro Pondok Indah dan Benyamin Sueb yang tadinya kena perluasan ganjil-genap, nanti tidak terkena kebijakan itu lagi.

Baca juga: Sistem Ganjil-Genap Dinilai Meringankan Kerja Polantas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com