Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Aksesori Final Sepak Bola Asian Games di Stadion Pakansari Untung Jutaan Rupiah

Kompas.com - 01/09/2018, 16:31 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com - Para pedagang kaos dan atribut final sepak bola Asian Games meraup untung jelang laga final Jepang vs Korea Selatan, yang akan digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/9/2018).

Asep misalnya, pedagang yang sudah berjualan Sabtu mulai pukul 07.00 WIB di stadion tersebut mengaku, sudah meraup untung hingga Rp 7 juta.

Pedagang asal Bandung itu menjual aksesori Jepang, Korsel dan maskot Asian Games.

"Dapat Rp 7 juta dari aksesori dan kaos yang saya jual, apalagi waktu yang ada timnas itu, saya malah dapet Rp 10 juta,” ucap Asep, di Stadion Pekan Sari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Barli (28), pedagang lainnya mengatakan, dalam tiga jam, dia telah menjual 100 kaos terkait pertandingan final ini.

Baca juga: Kalahkan UEA, Jepang Hadapi Korsel di Final Asian Games 2018

“Sudah habis kaosnya, tidak hanya kaos Korea dan Jepang, kaos Indonesia pun masih ada yang beli sampai saat ini,” ucap Barli.

Barli mengatakan, maskot Asian Games 2018 yang dijualnya dengan harga Rp 500.000 perbuah pun telah habis.

“Kalau maskot mah memang cepat habisnya, sekarang sudah habis. Padahal, saya tadi bawa 15 maskot Asian Games, semua habis,” ucap Barli.

Namun, tidak semua pedagang beruntung. Surya (28) misalnya, penjual aksesori Asian Games ini menyebut, penjualan pada final ini tidak seramai seperti saat timnas Indonesia bermain.

Baca juga: Voli Indonesia Kalah dari Korsel, Aprilia Manganang Ambil Sisi Positif

Untungan pas Indonesia lagi pada main sih, karena banyak orang Indonesia yang nonton. Kalau ini tadi yang beli kebanyakan orang dari luar,” ucap Surya.

Surya mengatakan, menjual kaos Asian Games tersebut dengan harga mulai Rp 50.000 hingga Rp 85.000.

“Beda-beda harganya, tergantung orangnya mau pada nawar atau enggak. Kalau enggak nawar, saya bisa dapat untung Rp 50.000 (perkaos). Kalau mereka nawar, saya dapat untung Rp 20.000,” ucap Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com