Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bank Sampah dan Posko Daur Ulang di Kelurahan Cipete Utara

Kompas.com - 05/09/2018, 20:37 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah gang kecil di Jalan Haji Naim 3, RT 003/RW 009, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bukanlah gang biasa.

RT yang memiliki ciri khas keseluruhan rumahnya berwarna biru ini menjadi salah satu pusat bank sampah di Kelurahan Cipete Utara. 

Ketua RT 003 Susilo mengatakan, warga di sana biasanya mengumpulkan sampahnya masing-masing, terutama yang berbentuk botol, kertas, kardus.

Baca juga: Sampah Kini Bisa Jadi Uang di Bank Sampah Cipete Utara

Kemudian, sampah-sampah itu ditimbang setiap hari Minggu pada 2-3 pekan sekali. 

Terdapat sebuah posko yang didirikan menggunakan tenda dengan spanduk bertuliskan "Warung Daur Ulang dan Kampung Biru RW 09".

Posko ini juga dijadikan pusat penimbangan sampah.  

Baca juga: Belum Setahun, Omzet Bank Sampah Jakbar Capai Rp 2 Miliar

Sistemnya, sampah-sampah tersebut dikumpulkan, kemudian ditimbang oleh tim yang dibentuk kelurahan.

Selanjutnya tim akan mencatat total sampah untuk diangkut dan dibawa ke pengepul. 

"(Sampah) dikumpulin terus kami timbang, setelah itu dijual ke pengepul yang kebetulan warga sini juga. Ada juga daur ulang oleh ibu PKK RT sini," ujar Susilo ketika ditemui, Rabu (5//9/2018).

Baca juga: Agar 50 Persen Sampah Didaur Ulang, Jaktim Luncurkan Bank Sampah Induk

Warga RT 03 RW 09, Kelurahn Cipete Utara, Jaksel, saat penimbangan di bank sampah, Minggu (2/8/2018)KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Warga RT 03 RW 09, Kelurahn Cipete Utara, Jaksel, saat penimbangan di bank sampah, Minggu (2/8/2018)
Selain warga RT 003, banyak warga di luar RT tersebut yang turut menginvestasikan sampahnya.

Dalam 2 minggu biasanya bank sampah berhasil mengumpulkan 250 hingga 300 kilogram sampah.

Pada Minggu (2/9/2018), bank sampah ini berhasil mengumpulkan 1,6 ton sampah.

Baca juga: Mengambil Manfaat Dari Bank Sampah

"Minggu lalu itu dapat sekitar 1 ton (sampah), itu rekor terbanyak, itu juga kebantu dari warga RT lain yang ikut di sini," katanya. 

Susilo menuturkan, bank sampah mampu mengurangi pencemaran terhadap lingkungan dan mengajarkan warganya untuk lebih peduli sekaligus bisa mendapatkan keuntungan.

"Karena program ini kan mencontohkan kepedulian terhadap masyarakat. Orang biasanya minum buang, jadi lebih baik ngumpulin terus dimasukkan ke bank sampah. Warga jadi lebih peduli," ujar Susilo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com