RT yang memiliki ciri khas keseluruhan rumahnya berwarna biru ini menjadi salah satu pusat bank sampah di Kelurahan Cipete Utara.
Ketua RT 003 Susilo mengatakan, warga di sana biasanya mengumpulkan sampahnya masing-masing, terutama yang berbentuk botol, kertas, kardus.
Kemudian, sampah-sampah itu ditimbang setiap hari Minggu pada 2-3 pekan sekali.
Terdapat sebuah posko yang didirikan menggunakan tenda dengan spanduk bertuliskan "Warung Daur Ulang dan Kampung Biru RW 09".
Posko ini juga dijadikan pusat penimbangan sampah.
Sistemnya, sampah-sampah tersebut dikumpulkan, kemudian ditimbang oleh tim yang dibentuk kelurahan.
Selanjutnya tim akan mencatat total sampah untuk diangkut dan dibawa ke pengepul.
"(Sampah) dikumpulin terus kami timbang, setelah itu dijual ke pengepul yang kebetulan warga sini juga. Ada juga daur ulang oleh ibu PKK RT sini," ujar Susilo ketika ditemui, Rabu (5//9/2018).
Dalam 2 minggu biasanya bank sampah berhasil mengumpulkan 250 hingga 300 kilogram sampah.
Pada Minggu (2/9/2018), bank sampah ini berhasil mengumpulkan 1,6 ton sampah.
"Minggu lalu itu dapat sekitar 1 ton (sampah), itu rekor terbanyak, itu juga kebantu dari warga RT lain yang ikut di sini," katanya.
Susilo menuturkan, bank sampah mampu mengurangi pencemaran terhadap lingkungan dan mengajarkan warganya untuk lebih peduli sekaligus bisa mendapatkan keuntungan.
"Karena program ini kan mencontohkan kepedulian terhadap masyarakat. Orang biasanya minum buang, jadi lebih baik ngumpulin terus dimasukkan ke bank sampah. Warga jadi lebih peduli," ujar Susilo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/05/20375481/melihat-bank-sampah-dan-posko-daur-ulang-di-kelurahan-cipete-utara