Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Surat Saya Lengkap Kok, Polisi Tidak Punya Hak Masalah Pajak"

Kompas.com - 27/09/2018, 13:02 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menindak seorang pengendara Honda Scoopy karena pajak kendaraannya mati, di Jalan Lingkar Luar Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (27/9/2018). 

Polisi mendapati pajak kendaraan milik Muhammad Syachrudin lewat jatuh tempo pembayaran.

Namun, pria berkaos biru tersebut menolak ditilang.  

Baca juga: Catat, Jenis Pelanggaran yang Diproses Tilang Elektronik

"Intinya di sini pajak tahunan Bapak mati, belum bayar," kata seorang petugas bernama Basyri dalam operasi gabungan pengesahan STNK dan pembayaran pajak kendaraan di Jalan Lingkar Luar Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis. 

"Di sini saya suratnya lengkap kok. Polisi enggak punya hak masalah pajak," jawab Syachrudin.

"Iya, tapi pajak Bapak mati," kata Basyri lagi. 

Baca juga: Kendaraan Non-Pelat B Belum Dapat Ditilang dengan Sistem Tilang Elektronik

"Coba mana saya mau lihat pasal mana pelanggarannya?" tanya Syachrudin.

"Bapak melanggar Pasal 288 ayat 1 juncto Pasal 70 ayat 2. Bisa bapak cek di Google," sahut polisi lain yang melihat pengendara tersebut mulai emosi.

Adapun Pasal 288 ayat (1) tentang kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi STNK. Kemudian Pasal 70 ayat (2) tentang STNK yang berlaku 5 tahun dan harus dimintai pengesahan setiap tahun saat pembayaran pajak kendaraan.

Baca juga: Usulkan Sistem Tilang Tanpa Sidang, Dirlantas Polda Metro Datangi MA

"Saya enggak mau ditilang. Surat saya lengkap. Saya punya SIM kok, saya punya STNK," kata Syachrudin sambil merekam kejadian dengan ponselnya.

"Enggak apa-apa, Pak, rekam silakan. Tapi pajak Bapak mati dari 2017. Kalau Bapak tidak mau ditilang silakan ke pengadilan," kata petugas.  

Syachrudin terlihat menepikan motornya dan menelepon dengan ponselnya. Namun, ia tetap kukuh tidak mengambil surat tilang.

Baca juga: Jelang Uji Coba Tilang Elektronik, CCTV Terpasang di Persimpangan Patung Kuda

Beberapa saat kemudian, Syachrudin pergi meninggalkan lokasi. Ia tidak mau mengambil surat tilang dari polisi, sementara SIM nya ditahan polisi. Adapun STNK Syachrudin diketahui sudah mati.

Razia gabungan ini dilakukan dua kali dalam satu bulan.

Pada September 2018, Samsat Jakarta Barat menargetkan penerimaan pajak Rp 3 triliun. Namun, hingga kini baru menerima Rp 2,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com