JAKARTA, KOMPAS.com - Meski hanya melibatkan 81 siswanya dalam tari ratoh jaroe pada upacara pembukaan Asian Games 2018, SMAN 46 Jakarta juga menghadapi kekisruhan soal honor bagi para penarinya. Kekisruhan ini mencapai puncaknya pada 28 Setember lalu ketika dua angkatan siswa memilih mendemo guru-guru mereka.
"Kami demo Jumat kemarin itu sekitar pukul 11.00, demo dan nyanyi-nyanyi minta penjelasan," kata salah satu siswa yang tak ingin disebutkan namanya, Senin (1/10/2018).
Siswa itu mengatakan ia dan teman-temannya terpaksa menggelar demo lantaran tak mendapat penjelasan soal honor para penari. Padahal, mereka sudah bertanya ke guru hingga kepala sekolah.
"Kurang ada itikad baik ketika kami minta transparansi dana," ujar siswa itu.
Baca juga: Setelah Didemo, SMAN 46 Akhirnya Bayarkan Honor Penari Ratoh Jaroe
Pihak sekolah, kata siswa itu, hanya memberikan Rp 650.000 ke 81 siswi penari. Padahal, panitia Asian Games Inasgoc memberi honor Rp 200.000 untuk tiap sesi latihan yang totalnya sebanyak 13 kali.
Para siswa menduga masih ada sisa anggaran Rp 88 juta dari Rp 200 juta yang tak diketahui ke mana larinya.
"Pas kami nanya yang pertama kali minta perincian itu, kata guru itu enggak perlu karena itu rahasia," ujar dia.
Akhirnya dibayarkan
Demo itu akhirnya membuat pihak sekolah menuruti kemauan siswa. Juru Bicara SMAN 46 Jakarta Maryana Sipayung mengatakan, pihaknya akhirnya membayarkan sisa honor itu pada Rabu kemarin atau lima hari setelah para guru didemo para siswa.
"Sudah diberikan honornya, kami bagi ke mereka. Sebenarnya itu bukan milik mereka pure ya, untuk sekolah, tapi karena mereka minta ya kami kasih aja. Namanya anak minta ya sudah kami kasih kan orangtua ke anaknya, baik kan," kata Maryana ketika dihubungi, Rabu.
Baca juga: Pertanyakan Honor Penari Ratoh Jaroe, Pelajar SMAN 46 Jakarta Demo
Honor yang diberikan kemarin sebesar Rp 715.000 untuk satu penari. Jika ditotal dengan honor sebelumnya yang sebesar Rp 650.000, maka akhirnya satu penari mendapat Rp 1.365.000.
Menurut Maryana, seharusnya penari tak menerima penuh honor itu lantaran itu adalah biaya operasional selama 13 kali latihan. Namun pihak sekolah akhirnya memberikan lantaran siswa lainnya menggelar demo. Maryana berharap siswa tak perlu demo dan bisa meminta baik-baik.
"Yang penting anak happy lah enggak apa-apa. Emaknya yang nganterin ke sana sampai malam enggak dapat malah di-bully, ya kan," kata Maryana.
Sebelumnya ramai dikabarkan para penari ratoh jaroe tak kunjung menerima honor atas penampilannya di Asian Games.
Panitia pelaksana (panpel) Asian Games 2018 (Inasgoc) menyebutkan bahwa mereka sudah menyelesaikan pembayaran biaya operasional untuk 2.000 penari pada upacara pembukaan. Pembayaran dilakukan dalam tiga tahap. Namun tiap penari menerima jumlah yang berbeda tergantung kebijakan sekolahnya.
Baca juga: Inasgoc Sebut Sudah Bayarkan Honor Penari Ratoh Jaroe ke Rekening Sekolah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.