Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atiqah Hasiholan yang Berusaha Tembus Kerumunan Wartawan Saat Jadi Saksi Kasus Hoaks Ibunya...

Kompas.com - 23/10/2018, 22:33 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Atiqah Hasiholan memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya untuk menjadi saksi kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang menjerat ibunya, Ratna Sarumpaet, Selasa (23/10/2018) malam.

Ia datang bersama saudara perempuannya, Fathom Saulina, dan kuasa hukumnya yang bernama Insank Nasrudin, serta sejumlah kerabat.

Selain Atiqah, Fathom juga hadir dalam kapasitas sebagai saksi pada kasus ini.

Atiqah tiba di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa sekitar pukul 21.00 WIB.

Mobil Atiqah berhenti di depan tangga masuk Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Jaraknya hanya sekitar 10 meter dari lobi masuk gedung.

Baca juga: Tiba di Polda, Atiqah Hasiholan Hanya Lempar Senyuman

Saat turun dari mobil, sejurus kemudian awak media mengerumuni Atiqah dan berusaha menanyakan berbagai pertanyaan.

Atiqah tampak kesulitan menembus kerumunan awak media. Ia enggan menjawab berbagai pertanyaan awak media.

Atiqah hanya menampilkan senyum sambil berusaha berjalan menuju ruang pemeriksaan.

Sekitar 3 menit kemudian, Fathom dan kerabat Atiqah yang lain berhasil meniggalkan kerumunan awak media. Namun, Atiqah masih tertahan di tangga masuk.

Kuasa hukum Atiqah lantas berusaha membukakan jalan untuk model dan presenter tersebut.

Sekitar 8 menit berlalu, Atiqah akhirnya berhasil memasuki gedung pemeriksaan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pemeriksaan Atiqah dan Fathom ini bertujuan untuk menggali kesesuaian keterangan Ratna.

"Ya intinya kan dia (Ratna) cerita sama anaknya, kalau dikeroyok toh, mukanya rusak itu," ujar Argo, Selasa.

Sebelumnya, Ratna Sarumpaet telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hoaks pengeroyokannya di Bandung beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Polisi Panggil Atiqah Hasiholan untuk Klarifikasi Foto Ratna Sarumpaet

Saat ini, Ratna tengah menjalani masa penahanan di Polda Metro Jaya.

Sejumlah saksi yang telah diperiksa terkait kasus ini adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang.

Polisi juga telah memeriksa Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Kemudian, salah satu asisten Ratna Sarumpaet, Ahmad Rubangi, juga telah diperiksa polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com