Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Turap Longsor Robohkan Enam Warung di Jakarta Utara

Kompas.com - 25/10/2018, 15:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam unit warung semi-permanen di Jalan Jembatan Gambang Raya, Pejagalan, Jakarta Utara, roboh pada Selasa (23/10/2018) sore.

Penyebabnya, turap Kali Tubagus Angke yang berada di bawah warung-warung itu longsor karena tidak kuat menahan beban.

"Turapnya itu sudah amblas karena kan namanya juga sudah tua, terus di kali itu kan ada lumpur yang nahan. Tetapi, karena sekarang ada refungsi saluran, dikeruk tuh satu sampai dua meter," kata Lurah Pejagalan, Yogara Fernadez.

Hujan deras yang mengguyur pada Senin (22/10/2018), sehari sebelum kejadian longsor, diduga membuat aliran sungai menjadi cepat dan membuat tanah bergeser.

Baca juga: Turap Longsor, 6 Warung di Jakarta Utara Roboh

Sejumlah saksi mata menyatakan, kejadian tersebut tidak terjadi tiba-tiba. Tanda-tanda datangnya longsor disebut muncul sejak hujan pada Senin selesai mengguyur.

"Sejak itu sudah mulai retak-retak, jadi enggak tiba-tiba longsor. Selasa siang aktivitas juga masih normal," kata Ipung, salah seorang pemilik warung.

Hal itulah yang membuat pedagang sempat mengevakuasi barang-barang mereka sebelum longsor terjadi dan merobohkan warung mereka.

Kondisi turap Kali Tubagus Angke di Jalan Jembatan Gambang Raya, Pejagalan, Jakarta Utara, Rabu (24/10/2018). Turap itu longsor pada Selasa kemarin.KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kondisi turap Kali Tubagus Angke di Jalan Jembatan Gambang Raya, Pejagalan, Jakarta Utara, Rabu (24/10/2018). Turap itu longsor pada Selasa kemarin.

Meskipun begitu, para pedagang diminta untuk tidak berjualan di area tersebut demi menghindari kejadian serupa.

Lima belas unit warung yang selamat dari longsor pun mesti disterilisasi hingga turap selesai diperbaiki.

Saiful, pedagang lain, meminta kejelasan relokasi dari pihak pemerintah. Sebab, ia harus tetap membuka warung demi memberi nafkah bagi keluarganya di kampung.

"Kita nunggu kepastian dari pengurus ini, kita minta belas kasihan dari Pak RW, Pak Lurah, siapa tau bisa membantu," kata Saiful.

Baca juga: Warung Roboh Akibat Longsor, Pedagang Bingung Cari Tempat Berdagang

Yogara menuturkan, pihaknya sudah berupaya mencarikan tempat relokasi namun belum membuahkan hasil. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Karena memang rata-rata lokasi terdekat tidak ada yang memungkinkan untuk direlokasi. Jadi, kemarin saya coba koordinasi dengan Sudin UKM juga belum dapat jawaban," kata Yogara.

Yogara menyebut, kerugian akibat kejadian tersebut ditaksir mencapai angka Rp 40.000.000. Sementara itu, tidak ada korban jiwa maupun luka yang jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com