Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Sudah Kritis, TPST Bantargebang Umurnya Tinggal 3 Tahun Lagi

Kompas.com - 29/10/2018, 08:02 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, sudah akan mencapai titik batasnya. Kondisinya kian kritis, terlihat dari tumpukan sampah yang seperti piramida.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan kondisi terkini TPST Bantargebang dalam rapat pimpinan pada 19 Oktober 2018. Tayangan rapim itu kemudian diunggah ke akun Youtube milik Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (24/10/2018) lalu.

Isnawa mengatakan, volume sampah yang bermuara di TPST Bantargebang sudah mencapai 39 juta ton. Ketinggian sampahnya sudah mencapai 40 meter.

"Namun kapasitas maksimum di TPST Bantargebang ini adalah 49 juta ton, hanya tersisa kapasitas 10 juta ton di sana," ujar Isnawa dalam rapat tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI Berencana Habiskan Gunungan Sampah di TPST Bantargebang

Dengan besar volume sampah sebesar 7.000 ton yang masuk setiap hari, umur TPST Bantargebang sudah bisa diprediksi. Masa hidup tempat pembuangan sampah itu hanya tinggal 3 tahun lagi.

"Seharusnya pada 2021, TPST Bantargebang tidak digunakan lagi," kata Isnawa.

Memperpanjang umur

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur TPST Bantargebang. Pertama adalah menambah lahan, kedua adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke sana setiap hari.

Upaya sederhana dikerjakan untuk mengurangi volume sampah ke TPST Bantargebang. Salah satunya dengan mengampanyekan pengurangan kantung belanja sekali pakai atau kantung plastik.

"Karena kantung-kantung itu ternyata jumlahnya 40 persen dari sampah di Jakarta," ujar Isnawa.

Upaya lain yang akan dilakukan adalah membuat tempat pembuangan sampah berkapasitas 100 ton di tiap kecamatan di Jakarta. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta juga harus segera menyiapkan fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF).

Isnawa sebelumnya telah mengatakan bahwa groundbreaking ITF akan dilakukan pada Desember 2018 di Sunter, Jakarta Utara. Sampah yang diolah setiap harinya dengan ITF itu sebanyak 2.200 ton.

Baca juga: INFOGRAFIK: 5 Fakta Menarik tentang TPST Bantargebang

Dengan adanya ITF, diharapkan volume sampah yang masuk ke TPST Bantargebang setiap hari tidak sampai 7.000 ton.

"Harapannya bila upaya itu bisa dilakukan, termasuk pengelolaan sampah pada sumbernya masih memungkinkan, bisa menambah lifetime TPST Bantargebang," ujar Isnawa.

Masa depan pengelolaan sampah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com