Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Sedih dan Suara Bergetar Keluarga Korban Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta...

Kompas.com - 29/10/2018, 17:47 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rombongan keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 mendatangi gedung cricis center di Terminal 1B, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, Senin (29/10/2018).

Di antara yang datang untuk mencari tahu nasib sanak saudaranya itu ada yang berlinang air mata. Kesedihan terlihat jelas di wajah mereka.

Setelah berada beberapa saat di dalam cricis center, para keluarga korban terlihat meninggalkan lokasi.

Seorang keluarga korban yang tak menyebutkan namanya memberi sedikit keterangan kepada awak media.

Baca juga: Basarnas Prediksi Banyak Korban Masih Berada di Badan Pesawat

Dengan suara bergetar ia bercerita, putrinya yang bernama Revianti dan menantunya yang bernama Indra, diduga menjadi korban dalam pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, ini.

"Kami besanan, anak saya yang cewek, ini bapak menantu saya," ujar dia, Senin.

Usai memberikan sedikit keterangan, wanita itu bergegas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta.

Ia mengatakan, hendak menuju Bandara Halim Perdanakusumah untuk mengetahui lebih lanjut nasib putri dan menantunya.

Beberapa saat kemudian, keluarga korban jatuhnya Lion Air JT 610 lainnya kembali berdatangan.

Sama halnya dengan keluarga-keluarga korban sebelumnya, raut sedih tampak jelas di wajah mereka.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.

Baca juga: 4 Fakta Proses Pencarian Korban Lion Air JT 610, Pakai Robot Penyelam hingga Kerahkan Pasukan Denjaka

Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.

Tujuh kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air ini sudah tiba Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin sore.

Tujuh kantong jenazah ini tiba sekitar pukul 15.40 WIB, dibawa menggunakan tiga mobil jenazah.

Sementara itu, posko evakuasi dipusatkan di Bandara Halim Perdanakusumah. Oleh sebab itu, sejumlah keluarga korban mulai mendatangi bandara tersebut untuk mengetahui kondisi kerabatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com