Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa Pagi hingga Siang, Tim Pencari Kumpulkan 2 Kantong Jenazah Jatuhnya Lion Air

Kompas.com - 30/10/2018, 14:50 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim gabungan yang mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 sampai dengan Selasa (30/10/2018) pukul 12.00 WIB telah mengumpulkan 26 kantong jenazah.

Jumlah tersebut termasuk tambahan dua kantong jenazah hasil pencarian pada Selasa ini sampai dengan tengah hari tadi.

Sebelumnya, tim telah mengumpulkan 24 kantong jenazah pada Senin (29/1/2018), dan telah dikirimkan ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Baca juga: Pasca-Lion Air Jatuh, 26 Kantong Jenazah Dikirim ke DVI Polri

"Pagi sampai siang kita dapatkan dua kantong (jenazah) yang sekarang posisinya masih di lokasi, di atas kapal Basudewa dan Baruna Jaya," kata Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa.

Namun, Didi enggan menjelaskan apakah dua kantong jenazah hasil pencarian hingga siang tadi berisi jenazah utuh atau tidak, ataupun barang-barang penumpang dan serpihan pesawat.

"Dua kantong jenazah isinya apa kita serahkan ke kepolisian. Kita menjaga semua perasaan keluarga korban. Kita akan memberikan kejelasan dan dijadikan identifikasi teman-teman kepolisian," kata Didi.

Penerbangan Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pukul 06.20 WIB.

Baca juga: Basarnas: Singapura dan Australia Tawarkan Bantuan Cari Pesawat Lion Air JT 610

 

Tetapi, setelah 13 menit kemudian pesawat hilang kontak. Puing pesawat, barang-barang, dan anggota tubuh korban ditemukan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pesawat yang dikemudikan pilot Captain Bhavye Suneja itu mengangkut 181 penumpang, yang terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, 1 anak-anak, dan 2 bayi.

Sementara awak pesawat berjumlah 7 orang, yaitu pilot, kopilot, supervisi pramugari, dan empat pramugari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com