JAKARTA,KOMPAS.com - Paul Ferdinand Ayorbaba (43) meninggalkan pesan untuk Ningsih Yusup, istrinya, sebelum berangkat ke Bangka dalam perjalanan dinas menggunakan Lion Air JT 610 pada Senin (29/10/2018).
Erin, kakak ipar Paul, menceritakan bahwa adik iparnya sempat meminta istrinya untuk menyusul ke Bangka apabila tidak ada kabar darinya.
"Dia bilang, dua hari kalau enggak ini, (ada kabar) istirnya disuruh nyusul," kata Erni di kediaman korban, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (31/10/2018).
Baca juga: Black Box Lion Air JT 610 Akan Dibawa ke KNKT
Paul menjadi korban kecelakaan Lion Air JT 610 dalam penerbangan rute Cengkareng-Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018).
Hingga saat ini, jenazah Paul belum ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Menurut Erni, Paul sering melakukan perjalanan dinas menggunkan Lion Air. Namun, perjalanan ke Bangka menggunakan Lion Air merupakan yang pertama bagi Paul.
Sebenarnya, kata dia, Paul berangkat ke Bangka tak sempat izin istrinya. Ia hanya membawa sedikit pakaian karena pergi hanya untuk dua hari.
Keluarga menyebut Paul tetap berangkat karena sempat mengaku tak enak hati apabila menolak penugasan dari atasannya di kantor.
"Tahu tuh mendadak katanya cuma dua hari saja makanya dia bawa cuma baju kaus dua biji, celana satu begitu doang karena sebentar doang di sana," kata Erni.
Namun, sejak 1,5 jam Paul terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir, pihak keluarga tak kunjung mendapatkan kabar dari dia.
Pihak keluarga berpikir positif bahwa baterai ponsel korban habis sehingga mereka bersabar menunggu kabar dari Paul.
"Sabar lagi sampai jam 09.00-an, langsung ada live di Kompas TV, makanya langsung tahu istrinya, bilang ke saya tapi enggak percaya," ujar Erlin.
Baca juga: Begini Momen Saat Black Box Lion Air Ditemukan
Kemudian, keluarga mencocokkan seri pesawat dengan tiket yang ditunjukkan oleh Paul dalam sebuah video singkat.
Paul mengirimkan video ke keluarga sebelum penerbangan, dari mulai mengantre pengecekan tiket di ruang tunggu hingga menuju area parkir pesawat.
Hingga saat ini, keluarga masih menanti kedatangan Paul.
Mereka telah menyerahkan dokumen dan barang milik Paul, seperti sarung bantal dan alat pencukir kumis kepada RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.