Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Korban Lion Air Teridentifikasi, Polri Akan Hubungi Pihak Keluarga

Kompas.com - 04/11/2018, 17:58 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lab DNA Pusdokkes Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Kombes Putut T Widodo mengatakan, pihaknya akan menghubungi pihak keluarga korban, jika sudah berhasil mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610

"Kalau ditemukan jenazah lagi, sementara kami simpan dulu. Nanti akan dihubungi pihak keluarganya," ujar Putut di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Minggu (4/11/2018).

Tujuh hari pasca jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, proses identifikasi penumpang terus dilakukan. Oleh karena itu, Putut meminta para keluarga korban lebih bersabar dan mendoakan para tim DVI agar bisa melakukan identifikasi penumpang secepatnya.

Baca juga: FDR Lion Air JT 610 Berisi Catatan 69 Jam Penerbangan Berhasil Diunduh

"Untuk yang belum teridentifikasi, proses DNA masih terus berjalan. Kami berupaya setiap hari ada uji rekonsiliasi," ujar Putut.

Proses identifikasi dilakukan berdasarkan jenazah penumpang yang diterima RS Polri. Hingga Sabtu (3/11/2018) malam, sudah 105 kantong jenazah yang sudah diserahkan dari Basarnas ke tim DVI.

"Yang sudah teridentifikasi, itu dari 24 kantong jenazah yang datang pertama. Kita terus identifikasi ke kantong jenazah hari kedua dan hari-hari berikutnya," kata Putu.

"Setiap kantong terdiri dari beberapa bagian tubuh. Masing-masing bagian kita anggap satu individu, lalu jika telah cocok baru kita kumpulkan jadi satu dengan body part lainnya," lanjut dia.

Baca juga: Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta kepada Keluarga Korban Lion Air

Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak.

Hingga Minggu sore, sudah 14 penumpang yang teridentifikasi, terdiri dari 3 penumpang perempuan dan 11 penumpang laki-laki.

Kompas TV Apa yang terjadi terhadap Lion Air PK-LQP sehingga jatuh dan sebabkan korban jiwa masih diselidiki oleh komite nasional kecelakaan transportasi (KNKT). Namun, berdasarkan hasil temuan sebelumnya bisa saja ada kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Lion Air PK-LQP. Hal ini akan dibahas bersama konsultan penerbangan sekaligus mantan direktur teknik Sriwijaya Air, Ananta Wijaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com