Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 7 Titik Longsor, Ini Upaya Pemkot Depok Mengantisipasinya

Kompas.com - 13/11/2018, 15:30 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Depok dalam tiga pekan terakhir ini mengakibatkan longsor di sejumlah wilayah di Depok.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, ada 7 titik longsor dalam tiga pekan terakhir ini.

Tujuh titik tersebut, yaitu Benda Kramat Bukit Cengkeh Cimanggis, Perumahan Mutiara Depok Sukmajaya, Tanah Baru Kali Cabang Tengah, Jalan Masjid At Taqwa Pondok Petir, Permata Regency Citayam, Jati Jajar simpang Depok, dan Pondok Jaya Cipayung.

Baca juga: Longsor Terjadi di 3 Kecamatan di Depok

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Manto mengatakan, pihaknya masih berupaya melakukan penanganan agar longsor tidak melebar.

Hingga saat ini, kata Manto, ada 130 orang satgas banjir yang berupaya menormalisasi longsor.

“Kita punya satgas itu ada 130 dan semua kami kerahkan ke titik-titik longsor untuk mengangkat puing-puing bekas longsor,” kata Manto saat ditemui di Cipayung, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018).

Ia juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Rp 11 miliar dari dana pemeliharaan bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR untuk penanganan longsor di Depok agar tidak semakin melebar.

"Jika tidak memungkinkan juga maka kami akan mengajukan BTT (belanja tak terduga) ke Pak Wali Kota untuk anggaran tambahan penanganan longsor lebih lanjut sebesar Rp 2,5 miliar mengingat pada tahun anggaran 2018 dan 2019 tidak ada kegiatan fisik di titik longsor tersebut,” ucap Manto.

Baca juga: 4 Orang Terluka pada Peristiwa Tanah Longsor di Depok

Ia mengatakan, untuk sementara waktu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok juga akan memasang batu beronjong atau batu penahan untuk antisipasi pertambahan titik longsor yang terjadi.

"Untuk sementara kami buatkan batu bronjong di titi-titik yang krusial terjadinya longsor, ini kami lakukan agar material tanah tidak terkikis saat hujan maupun imbas dari derasnya aliran sungai," ucap Manto.

Untuk upaya ke depan, Manto mengaku masih akan berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga terkait penanggulangan jangka panjang di lokasi longsor.

"Secara teknis nanti kami laporkan ke pimpinan dan Bina Marga, bagaimana ke depannya. Untuk sementara kita akan fokuskan ke pemasangan beronjong dan turap, kata Manto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com