JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam sepekan ini, masyarakat dikejutkan tiga peristiwa pembunuhan sadis di wilayah Jabodetabek.
Dimulai dari tewasnya keluarga Diperum Nainggolan di tempat tinggalnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) pagi.
Kemudian kasus pembunuhan mantan jurnalis Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang jenazahnya ditemukan di dalam drum di kawasan Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018).
Teranyar, ditemukan jenazah perempuan berinisial CLP di dalam lemari kamar kos di kawasan Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018) siang.
Berikut Kompas.com merangkum proses penyelidikan hingga penyidikan polisi terhadap tiga kasus pembunuhan sadis tersebut:
Jenazah Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi pertama kali ditemukan seorang pemulung berinisial SA di dalam drum biru di sebuah lahan kosong pada Minggu lalu.
Awalnya, SA mengira drum tersebut berisi sampah. Namun, ketika dibuka, ia menemukan jenazah Dufi di dalamnya.
Dufi merupakan warga Tangerang Selatan yang bekerja di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Dufi diketahui pernah bekerja sebagai jurnalis.
Baca juga: Terungkapnya Pembunuh Dufi, Pria yang Ditemukan Tewas di Dalam Drum
Keluarga menduga Dufi tewas dibunuh. Dugaan tersebut diperkuat dengan hilangnya mobil yang biasa diparkirkan Dufi di Stasiun Rawabuntu saat ia hendak bekerja.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi menemukan ponsel, kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), kartu ATM, dan buku tabungan milik korban dari tangan pelaku.
Baca juga: Misteri Kematian Dufi, Eks Jurnalis yang Ditemukan Tewas dalam Drum
"Saat ini pelaku dibawa ke Resmob Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Argo, Selasa.
Keluarga Diperum Nainggolan (38) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) pagi.
Diperum ditemukan tewas bersimbah darah bersama istrinya, Maya Boru Ambarita (37), di ruang televisi rumahnya.
Kedua anak mereka, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), juga ditemukan tidak bernyawa dengan luka cekikan di kamar tidur mereka.
Baca juga: Ini Percakapan yang Picu Haris Simamora Bunuh Satu Keluarga di Bekasi
Berdasarkan hasil penyidikan polisi, pembunuhan dilakukan Haris Simamora, adik sepupu Maya.
Kejadian tersebut bermula pada Senin (12/11/2018) sekitar pukul 21.00 ketika Haris mengunjungi rumah Diperum.
Malam itu, Haris terlibat perbincangan dengan Diperum dan istrinya.
Baca juga: Linggis Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diduga Berpindah Tempat
Sekitar pukul 23.00 atau saat Diperum, istri, dan kedua anaknya mulai tertidur, Haris mengambil linggis di dapur rumah.
Ia membunuh Diperum dan istrinya dengan linggis tersebut.
Baca juga: Pencarian Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Sungai Kalimalang Dihentikan Sementara
Setelah membunuh Diperum dan istrinya, Haris mencekik kedua anak Diperum hingga tewas di kamar tidurnya.
Haris kemudian mengambil dua ponsel korban, uang Rp 4 juta, dan mobil X-Trail yang terparkir di depan rumah Diperum.
Haris kemudian ditangkap di kaki Gunung Guntur saat hendak mendaki gunung. Ia mengaku berencana mendaki gunung untuk menenangkan diri.
Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga, Keruhnya Air Sungai Jadi Kendala Pencarian Barang Bukti Linggis
Haris dikenai pasal pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman mati.
Selasa siang, jenazah seorang perempuan berinisial CLP ditemukan tewas di dalam lemari sebuah kamar indekos di Mampang Prapatan VIII, Tegal Parang, Jakarta Selatan.
Jenazah CLP pertama kali ditemukan saksi yang curiga dengan bau busuk yang tercium dari kamar tersebut.
Setelah memasuki kamar, ternyata bau busuk bersumber dari sebuah lemari pakaian. Setelah dibuka, jenazah CLP ditemukan dengan sejumlah luka.
Baca juga: 5 Fakta Tewasnya CLP di Indekos Mampang: Ditemukan di Lemari hingga Luka di Kepala...
Polisi dan pemilik kos kemudian berkoordinasi mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut. Rekaman CCTV di sekitar kamar pun diputar.
Selasa malam, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya telah menangkap terduga pembunuh CLP berinisial YAP dan R di Jambi.
Baca juga: Terdapat Bekas Luka Pukulan di Kepala Perempuan yang Tewas di Indekos Mampang
Indra mengatakan, YAP dan R merupakan tamu terakhir CLP yang terekam CCTV.
Polisi tengah melakukan pemeriksaan intensif untuk mengetahui motif pembunuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.