Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pembunuhan Sadis di Jabodetabek dalam Sepekan...

Kompas.com - 21/11/2018, 09:57 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam sepekan ini, masyarakat dikejutkan tiga peristiwa pembunuhan sadis di wilayah Jabodetabek.

Dimulai dari tewasnya keluarga Diperum Nainggolan di tempat tinggalnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) pagi.

Kemudian kasus pembunuhan mantan jurnalis Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang jenazahnya ditemukan di dalam drum di kawasan Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018).

Teranyar, ditemukan jenazah perempuan berinisial CLP di dalam lemari kamar kos di kawasan Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018) siang.

Berikut Kompas.com merangkum proses penyelidikan hingga penyidikan polisi terhadap tiga kasus pembunuhan sadis tersebut:

1. Jenazah di dalam drum

Jenazah Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi pertama kali ditemukan seorang pemulung berinisial SA di dalam drum biru di sebuah lahan kosong pada Minggu lalu.

Awalnya, SA mengira drum tersebut berisi sampah. Namun, ketika dibuka, ia menemukan jenazah Dufi di dalamnya.

Dufi merupakan warga Tangerang Selatan yang bekerja di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Dufi diketahui pernah bekerja sebagai jurnalis.

Baca juga: Terungkapnya Pembunuh Dufi, Pria yang Ditemukan Tewas di Dalam Drum

Keluarga menduga Dufi tewas dibunuh. Dugaan tersebut diperkuat dengan hilangnya mobil yang biasa diparkirkan Dufi di Stasiun Rawabuntu saat ia hendak bekerja.

Suasana pemakaman Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, di TPU Semper, Senin (19/11/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Suasana pemakaman Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, di TPU Semper, Senin (19/11/2018).
Hingga akhirnya pada Selasa (20/11/2018) siang, polisi menangkap terduga pembunuh Dufi, M Nurhadi, di sebuah tempat cuci motor, di Kelurahan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi menemukan ponsel, kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), kartu ATM, dan buku tabungan milik korban dari tangan pelaku.

Baca juga: Misteri Kematian Dufi, Eks Jurnalis yang Ditemukan Tewas dalam Drum

"Saat ini pelaku dibawa ke Resmob Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Argo, Selasa.

2. Pembunuhan keluarga Diperum

Keluarga Diperum Nainggolan (38) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) pagi.

Diperum ditemukan tewas bersimbah darah bersama istrinya, Maya Boru Ambarita (37), di ruang televisi rumahnya.

Kedua anak mereka, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), juga ditemukan tidak bernyawa dengan luka cekikan di kamar tidur mereka.

Baca juga: Ini Percakapan yang Picu Haris Simamora Bunuh Satu Keluarga di Bekasi

Berdasarkan hasil penyidikan polisi, pembunuhan dilakukan Haris Simamora, adik sepupu Maya.

Kejadian tersebut bermula pada Senin (12/11/2018) sekitar pukul 21.00 ketika Haris mengunjungi rumah Diperum.

Malam itu, Haris terlibat perbincangan dengan Diperum dan istrinya.

Baca juga: Linggis Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diduga Berpindah Tempat

Tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora turut dihadirkan dalam pencarian linggis di Sungai Kalimalang, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora turut dihadirkan dalam pencarian linggis di Sungai Kalimalang, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018)
Haris mengaku tersinggung dengan ucapan Diperum yang menyebutnya "sampah" di tengah perbincangan tersebut.

Sekitar pukul 23.00 atau saat Diperum, istri, dan kedua anaknya mulai tertidur, Haris mengambil linggis di dapur rumah.

Ia membunuh Diperum dan istrinya dengan linggis tersebut.

Baca juga: Pencarian Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Sungai Kalimalang Dihentikan Sementara

Setelah membunuh Diperum dan istrinya, Haris mencekik kedua anak Diperum hingga tewas di kamar tidurnya.

Haris kemudian mengambil dua ponsel korban, uang Rp 4 juta, dan mobil X-Trail yang terparkir di depan rumah Diperum. 

Haris kemudian ditangkap di kaki Gunung Guntur saat hendak mendaki gunung. Ia mengaku berencana mendaki gunung untuk menenangkan diri.

Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga, Keruhnya Air Sungai Jadi Kendala Pencarian Barang Bukti Linggis

Haris dikenai pasal pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman mati.

3. Jenazah di dalam lemari

Selasa siang, jenazah seorang perempuan berinisial CLP ditemukan tewas di dalam lemari sebuah kamar indekos di Mampang Prapatan VIII, Tegal Parang, Jakarta Selatan.

Jenazah CLP pertama kali ditemukan saksi yang curiga dengan bau busuk yang tercium dari kamar tersebut.

Setelah memasuki kamar, ternyata bau busuk bersumber dari sebuah lemari pakaian. Setelah dibuka, jenazah CLP ditemukan dengan sejumlah luka.

Baca juga: 5 Fakta Tewasnya CLP di Indekos Mampang: Ditemukan di Lemari hingga Luka di Kepala...

Polisi dan pemilik kos kemudian berkoordinasi mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut. Rekaman CCTV di sekitar kamar pun diputar.

Seorang perempuan ditemukan tewas di salah satu kamar kos yang berada di Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Seorang perempuan ditemukan tewas di salah satu kamar kos yang berada di Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).
Dari rekaman CCTV, tampak ada dua tamu wanita dan pria yang terakhir kali mengunjungi kamar tersebut hingga akhirnya CLP tak lagi keluar dari dalam kamar.

Selasa malam, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya telah menangkap terduga pembunuh CLP berinisial YAP dan R di Jambi.

Baca juga: Terdapat Bekas Luka Pukulan di Kepala Perempuan yang Tewas di Indekos Mampang

Indra mengatakan, YAP dan R merupakan tamu terakhir CLP yang terekam CCTV.

Polisi tengah melakukan pemeriksaan intensif untuk mengetahui motif pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com