Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Pesing dan Dipenuhi Rumput Liar, Kondisi Terkini dari Stadion Benteng

Kompas.com - 29/11/2018, 20:36 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kondisi Stadion Benteng di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang, kian memprihatinkan.

Stadion yang hendak dijadikan sarana olahraga indoor oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang itu tampak tidak terawat.

Kompas.com yang mendatangi stadion itu pada Kamis (29/11/2018) melihat kondisi gedung yang sudah usang.

Cat bangunan tersebut pudar dan mengelupas. Atap stadion juga terlihat berkarat.

Sementara itu, halaman parkir stadion tampak ditumbuhi rumput liar dan pohon-pohon yang tidak terawat.

Ada pula bagian bangunan yang dindingnya dipenuhi coretan cat pylox. Belum lagi bau pesing yang tercium dari setiap sudut gedung.

Sejumlah kantor sekretariat yang berada di stadion tampak tutup dan digembok. Bagian dalam kantor tersebut tampak tidak terawat jika dilihat dari jendela.

Saat masuk ke dalam stadion menuju tribun, tampak rembesan air dari atap yang bocor. Sebuah kaleng cat diletakkan untuk menampung tetesan air tersebut.

Baca juga: Usai Diperbaiki, Stadion Benteng Tangerang Tak Lagi untuk Sepak Bola

Di dalam stadion itu terdapat sejumlah busa warna-warni berukuran besar. Busa itu diletakan bertumpuk.

Seseorang yang ditemui Kompas.com mengatakan, busa itu merupakan bahan membuat papan bunga. Sudah tiga tahun bahan busa diletakkan di dalam stadion.

"Sudah tiga tahun di sini untuk bikin karangan," ujar dia.

Ia bekerja pada seorang wanita yang memanfaatkan stadion untuk usahanya.

Kondisi Stadion Benteng yang berada di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang, kian memprihatinkan. Stadion yang hendak dijadikan sebagai olahraga indoor oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang itu tampak tidak terawat, Kamis (29/11/2018). KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Kondisi Stadion Benteng yang berada di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang, kian memprihatinkan. Stadion yang hendak dijadikan sebagai olahraga indoor oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang itu tampak tidak terawat, Kamis (29/11/2018).

Tribun penonton di dalam stadion terlihat seperti bangunan tua yang sudah tak laik untuk didatangi.

Cat berwarna ungu yang pudar serta atap tribun yang sudah tua dan berkarat seolah-olah memperlihatkan bahwa atap tersebut tak akan bertahan lama.

Kompas.com sempat mengira tribun yang mengelilingi stadion merupakan dinding pembatasan. Hal itu dikarenakan tribun telah dipenuhi ilalang.

Sementara itu, lapangan pada stadion itu tak layak untuk dijadikan sebagai lapangan pertandingan sepak bola profesional.

Sebagian lapangan tak lagi memiliki rumput. Tampak juga jejak hewan ternak yang masuk ke lapangan.

Lampu sorot serta tiang gawang di lapangan itu juga terlihat usang.

Pengurus Stadion Benteng, Aen, mengatakan, pemeliharaan stadion telah berhenti sejak 2010. Sejak saat itu, tidak lagi ada penjaga atau petugas yang memelihara stadion.

Namun, lapangan stadion masih tetap digunakan, salah satunya untuk pertandingan sepak bola tingkat junior.

Terkait alasan penghentian pemeliharaan, Aen mengaku tidak tahu karena tanggung jawab mengenai pemeliharaan itu ada di Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai pemilik Stadion Benteng.

"Sebelumnya pemeliharaannya ya sampai 2010. Kemarin-kemarin latihan Persita, junior-junior juga latihan. Kalau sewa sih enggak ya kalau mau main ya main saja, tapi mereka yang jaga kebersihan di dalam," ujar Aen.

Baca juga: Anggaran Pembangunan Stadion BMW Diusulkan Rp 900 Miliar pada RAPBD 2019

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Dadi Budaeri sebelummya mengatakan, Pemkot Tangerang akan menjadikan Stadion Benteng sebagai pusat olahraga indoor.

Stadion Benteng merupakan satu dari 56 aset yang akan dihibahkan Pemkab Tangerang ke Pemkot Tangerang.

Pengerjaan stadion akan dimulai setelah Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi menyerahkan kepemilikan stadion itu ke Pemkot Tangerang pada pekan kedua Desember.

Rencananya, di Stadion Benteng yang baru tersebut akan dibangun beberapa lapangan bulu tangkis dan basket seperti yang ada di Istora Senayan, Jakarta.

Pemkot Tangerang tidak ingin menjadikan Stadion Benteng sebagai stadion sepak bola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com