Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fit and Proper Test" Cawagub DKI, Gerindra Bantah Anggapan PKS

Kompas.com - 03/12/2018, 13:55 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif membantah anggapan bahwa uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bukan untuk menyeleksi calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta diketahui menganggap fit and proper test sebagai perkenalan kandidat wagub PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.

Syarif menyebut anggapan DPW PKS DKI Jakarta itu tidak benar.

Baca juga: Pertemuan Gerinda dan PKS untuk Bahas Fit and Proper Test Calon Wagub DKI Ditunda

Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik, kata Syarif, memang pernah menyebut perkenalan dalam fit and proper test. Namun, bukan berarti tes tersebut hanya sebatas perkenalan cawagub DKI Jakarta.

"Lho enggak (hanya perkenalan). Pak Taufik mengatakan, nanti ngobrol santai itu bagian dari fit proper di dalamnya supaya mengurangi ketegangan," ujar Syarif saat dihubungi, Senin (3/12/2018).

Syarif menjelaskan, fit and proper test harus digelar sebagaimana lazimnya tes tersebut. Ada kriteria yang harus dipenuhi kandidat wagub untuk lolos tes tersebut.

Baca juga: Gerindra dan PKS yang Kembali Tak Sejalan soal Wagub DKI...

Oleh karena itu, Gerindra DKI memilih peneliti senior LIPI Siti Zuhro sebagai salah satu tim penguji.

"Lazimnya fit proper ya ada uji kepatutan dan kelayakan, maka itu kami mencari pakar seperti Mbak Siti Zuhro," kata dia.

Meski demikian, Syarif menyebut perbedaan persepsi antara Gerindra dan PKS soal fit and proper test itu wajar. Sebab, kedua pihak belum membahas detail soal mekanisme tes tersebut.

Baca juga: Keyakinan Ahmad Syaikhu Menduduki Kursi Wagub DKI

Gerindra dan PKS akan menyamakan persepsi soal fit and proper test dalam pertemuan yang akan digelar pekan depan.

"Kan kami belum pernah ketemu membahas kembali. Kalau ada perbedaan pendapat, ya wajar saja, nanti kita sinkronkan lagi, diharmonisasi lagi dalam satu kesempatan pertemuan nanti," ucap Syarif.

Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi sebelumnya menyatakan, fit and proper test bukan untuk menyeleksi calon.

Baca juga: Jemput Dukungan Jadi Wagub DKI, Syaikhu Akan Lobi Fraksi DPRD DKI

PKS tak ingin calon wagub DKI yang diajukan pihaknya gugur dalam uji kepatutan dan kelayakan tersebut.

Fit and proper test seharusnya diadakan untuk memperkenalkan calon wagub Jakarta dari kader PKS kepada Gerindra.

"Bukan untuk seleksi dan kemudian ada istilah lulus dan tidak lulus," kata Suhaimi, Kamis (28/11/2018).

Baca juga: Wagub DKI Masih Kosong, Mendagri Bilang Seharusnya Partai Pengusung Kompak

Perbedaan persepsi antara Gerindra dan PKS DKI membuat dua kandidat wagub pengganti Sandiaga Uno belum juga ditentukan.

Akibatnya, kursi wagub pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan pun masih kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com