Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita HIV/AIDS di Banten Tercatat 6.118 Orang

Kompas.com - 08/12/2018, 06:17 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten Encep Mukardi mengatakan, sebanyak 6.118 penderita HIV dan Aids yang tercatat di Dinas Kesehatan Provinsi Banten hingga Oktober 2018.

Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang menjadi daerah dengan penderita HIV dan Aids terbanyak dibanding daerah lain di Provinsi Banten.

"HIV dan Aids sekarang 2018, (penderita) HIV nya 4.099, Aidsnya 2.019, ini untuk seluruh wilayah Banten. Paling tinggi HIV di Kabupaten Tangerang," ujar Encep saat dihubungi, Jumat (7/12/2018).

Baca juga: Cegah Penularan HIV Dimulai dari Mengubah Diri Sendiri

Berdasarkan catatan Dinkes Provinsi Banten, penderita HIV paling banyak di Kabupaten Tangerang dengan jumlah 1.117 orang.

Kemudian, Kota Tangerang dengan jumlah penderita 1.026 orang.

Kabupaten Serang berjumlah 619 orang, dan disusul Kota Tangerang Selatan berjumlah 414 orang.

Baca juga: Ajak Warga Berani Lakukan VCT, Wakil Bupati Gunungkidul Ikuti Tes HIV

Sementara itu untuk penderita Aids, Kota Tangerang menempati urutan pertama dengan jumlah penderita 528 orang, disusul Kabupaten Tangerang berjumlah 416, Kabupaten Serang 239 orang, Kota Cilegon 201 orang, dan Kota Serang 182 penderita. 

Encep mengatakan, 50 persen penyebaran HIV dan Aids di Provinsi Banten berasal dari perilaku seks termasuk hubungan heteroseksual dan sesama jenis. 

"Melalui transfusi seks, seks pra nikah, kemudian ada juga lelaki suka lelaki," ujar Encep. 

Baca juga: Penderita HIV/AIDS di Papua Tercatat 38.874 Orang

Sementara itu, 33 persen karena penggunaan jarum suntik dan sisanya ditularkan ibu ke anak.

Encep mengatakan, seluruh rumah sakit umum daerah yang tersebar di Provinsi Banten telah memiliki fasilitas lengkap, termasuk ketersediaan obat antiretroviral atau ARV untuk pengobatan HIV. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com