Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra DKI Pertanyakan 2.610 Penyandang Masalah Kejiwaan Masuk DPT

Kompas.com - 13/12/2018, 20:35 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Advokasi DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Yupen Hadi mengatakan, ada 2.610 penyandang masalah kejiwaan yang masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap hasil perbaikan ke-2 (DPTHP2) DKI Jakarta pada Pemilu 2019.

Gerindra DKI mempertanyakan banyaknya penyandang masalah kejiwaan yang terdaftar sebagai pemilih. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta belum menjabarkan rincian data dari 2.610 orang itu.

"Jumlahnya kalau enggak salah itu 2.610 orang di Jakarta," ujar Yupen saat dihubungi, Kamis (13/12/2018).

Yupen meminta KPU DKI Jakarta membuka rincian data 2.610 pemilih itu. Dengan demikian, Gerindra bisa melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk memastikan kebenaran data tersebut.

"Kami mau tahu siapa saja nama-namanya, alamatnya di mana, supaya nanti kami bisa coklit juga sendiri, ini orang beneran gila (atau) enggak," kata dia.

Baca juga: Kamis Malam Ini, KPU Gelar Pertemuan Bersama Parpol Bahas DPT

Selain itu, Gerindra juga mempertanyakan rincian 500.000 tambahan pemilih baru yang masuk DPTHP2. Gerindra menilai, tambahan pemilih itu sangat banyak.

Data 2.610 penyandang masalah kejiwaan itu termasuk dalam 500.000 pemilih baru.

"Ada penambahan 500.000 suara di DPTHP2. 500.000 itu kan banyak ya, kami mau tahu itu by name by address-nya siapa-siapa saja tambahannya," ucap Yupen.

Yupen menyampaikan, Gerindra DKI dan koalisi partai politik pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 akan menyurati KPU DKI Jakarta untuk meminta kejelasan data itu.

Baca juga: H-3 Penetapan DPT, Ada 3 Daerah yang Belum Rampung

"Dalam waktu dekat, kami akan kirimkan mereka (KPU DKI) surat permintaan resmi. Rencananya, partai koalisi 02 akan minta (data pemilih) itu, baik Gerindra, Demokrat, PAN, PKS," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com