Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Isi Stadion Akuatik GBK, dari 4 Jenis Kolam hingga "Jacuzzi"

Kompas.com - 20/12/2018, 20:16 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat telah dibuka untuk umum. Dengan membayar Rp 100.000 pengunjung dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada.

Apa saja fasilitas tersebut? Pertama, pengunjung dapat menemukan empat jenis kolam renang bertaraf internasional

Kolam renang yang pertama yaitu warming up pool atau kolam pemanasan. Kolam yang berdindingkan keramik ini memiliki panjang 50 meter dan lebar 20 meter.

Untuk kedalaman, bagian pinggir kolam 1,45 meter dan 2 meter di bagian tengah kolam. Kolam ini sangat cocok untuk perenang pemula atau pengunjung yang ingin belajar berenang.

Kolam ini terletak di ujung kanan pintu masuk kawasan stadion.

Kolam renang kedua adalah diving pool. Kolam ini adalah kolam untuk olahraga lompat indah.

Kolam ini memiliki beberapa papan loncat yang ketinggiannya berbeda-beda, dimulai dari 5 meter; 7,5 meter; hingga ketinggian 10 Meter.

Baca juga: Pengelola Sebut Pengunjung Stadion Akuatik Masih Buang Sampah Sembarangan

Dinding kolam ini menggunakan bahan finyl dari luar negeri.

"Materialnya fynil dari Spanyol, jadi ini pakai teknologi Spanyol. Sudah (sesuai) standar FINA (Federation Internationale de Natation) atau Federasi Renang Internasional,” ungkap Abdal Hiyaririjal selaku General Manager Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, di lokasi.

Letak kolam ini ada di antara warming up dan competition pool.

Kolam ketiga yaitu competition pool (kolam kompetisi). Kolam ini berukuran 25x50 meter dan memiliki kedalaman 3 meter.

Kolam ini juga menggunakan material finyl pada dindingnya. Selain itu, kolam tersebut memiliki starting point hidrolik yang bisa diatur posisinya guna menentukan jarak renang ketika kompetisi berlangsung.

Competition pool berada tepat di sebelah kanan pintu masuk stadion. Menurut Rijal, kolam ini merupakan kolam favorit di Stadion Akuatik GBK.

Kolam terakhir yaitu water polo pool. Kolam ini sejatinya digunakan untuk latihan dan pertandingan polo air. Namun, ketika tidak ada event, fungsi kolam diubah menjadi kolam renang biasa.

Kolam tersebut memiliki dimensi 50x25 meter dan kedalaman 3 meter dengan dindingnya yang juga berbahan material finyl.

Adapun air dari seluruh kolam tersebut selalu dilakukan pengecekan setiap harinya.

“Pertama kalau jam 09.00 pagi, kami tes kit, Ph dan klorin air,” kata Rijal.

Rijal menerangkan, kondisi air sudah sesuai standar FINA.

“Kan kalau air tidak boleh lebih dari standarnya, Kalau Ph kami 7,2-7,8 dan kalau klorin standarnya 1-2,” tutur Rijal. 

Selain itu, suhu air juga diatur oleh manajemen Stadion Akuatik melalui smart control.

Baca juga: Stadion Akuatik GBK Bisa Disewa dan Dipakai Pre-wedding, Ini Tarifnya

Stadion Akuatik juga dipenuhi oleh berbagai fasilitas yang menunjang aktivitas pengunjung. Mulai dari loker untuk menyimpan barang, toilet, dan kamar mandi yang cukup banyak, musala, hingga keran air siap minum.

Ada lagi beberapa fasilitas yang masih belum aktif.

“Ada gym, tapi belum diisi. Ada juga jacuzzi untuk terapi air panas. Jacuzzi fungsi awalnya kan untuk kalau loncat indah, dia (perenang) harus menyesuaikan suhu untuk tetap hangat,” ujar Rizal.

Pada 2019, Stadion Akuatik Jakarta berencana menambah fasilitas demi menarik pengunjung.

“2019 Insya Allah kami mulai step by step untuk teknologi baru. Kami juga mau buat loker, spa dan fitness. Mudah-mudahan 2019 bisa lebih lengkap. Satu paket kalau mau spa sampai berenang,” papar Rijal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com