Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Pertemuan Gerindra dan PKS untuk Bahas Cawagub DKI Ditunda

Kompas.com - 28/12/2018, 15:58 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membahas soal kandidat wakil gubernur DKI Jakarta lagi-lagi ditunda.

Mulanya, kedua pihak akan bertemu pada Jumat (28/12/2018) sore ini.

Namun, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif menyampaikan, pertemuan itu ditunda karena Gerindra dan PKS sama-sama tengah sibuk menggalang bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda.

Baca juga: Menanti Babak Baru Penentuan Cawagub DKI..

"Ditunda, alasannya karena akan berangkat ke Banten. Kalau Gerindra ini lagi penggalangan dana di seknas, bentrokan waktunya, mungkin malam ini langsung jalan. Kalau PKS informasinya juga seperti itu," ujar Syarif saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Meski demikian, Syarif menyebut target penentuan dua kandidat wagub pengganti Sandiaga Uno tidak akan mundur, yakni tetap pada 25 Januari 2019.

"Insya Allah enggak (mundur lagi). Insya Allah 25 Januari kelarlah," kata Syarif.

Baca juga: Besok, Gerindra dan PKS DKI Bertemu Bahas Kelanjutan Cawagub DKI

Sebelum pertemuan hari ini direncanakan, Gerindra dan PKS DKI mulanya dijadwalkan bertemu pada 4 Desember.

Namun, pertemuan atas undangan PKS saat itu ditunda karena DPRD DKI tengah mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) di Semarang, Jawa Tengah.

Sejumlah pengurus Gerindra dan PKS DKI diketahui merupakan anggota DPRD DKI.

Setelah pertemuan itu ditunda, giliran Gerindra yang mengundang PKS bertemu pada hari ini. Namun, pertemuan pada hari ini lagi-lagi ditunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com