Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Pendapatan, Bus Transpatriot Bekasi Dimanfaatkan untuk Iklan

Kompas.com - 04/01/2019, 08:38 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Juru bicara Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Iqbal Daut mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan ruang kosong pada badan bus transpatriot untuk pemasangan iklan.

Iqbal mengatakan, penyediaan pemasangan jasa iklan pada bus transpatriot untuk menambah pendapatan operasional bus sehingga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi.

"Kalau ditambah dengan potensi iklan running teks yang berjalan itu diharapkan dapat menambah masukan pendapatan. Selain masukan dari pendapatan angkutan penumpang, juga kita upayakan pendapatan dari iklan itu," kata Iqbal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/1/2019).

Baca juga: Tarif Rp 4.000, Pendapatan Transpatriot Bekasi Ditargetkan Capai Rp 1 M Setahun

Iqbal menambahkan, saat ini pihaknya sedang membuat regulasi terkait pemanfaatan ruang kosong pada bus transpatriot untuk iklan.

"Sedang kami kaji sekarang regulasinya, kita koordinasikan dengan Bapenda (Badan Pendapatan Daerah), bagaimana apakah langsung cukup kita kerjasamakan, regulasinya seperti apa, supaya space yang ada di bus sebagai ruang publik dapat kita jual," ujar Iqbal.

PDMP selaku pengelola operasional transpatriot pun menargetkan melalui penjualan tiket bus, pendapatan operasional transpatriot bisa mencapai Rp 1 miliar dalam setahun.

Baca juga: Warga Bekasi Tak Keberatan Bayar Rp 4.000 untuk Naik Bus Transpatriot

Iqbal menjelaskan, dengan adanya pemanfaatan potensi iklan, pendapatan transpatriot total dalam setahun ditaksir bisa lebih dari Rp 2 miliar.

"(Bisa) di atas Rp 2 miliar (pendapatan dalam setahun) dari sisi moda transpatriot," pungkas Iqbal.

Diketahui, mulai hari ini tarif transpatriot sebesar Rp 4.000 sudah diterapkan. Transpatriot melayani dua rute yakni, Terminal Bekasi-Harapan Indah dan Harapan Indah-Terminal Bekasi. Sebanyak sembilan bus beroperasi di dua rute tersebut.

Adapun sejak resmi beroperasi pada 26 November 2018, tarif transpatriot digratiskan. Bus beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com