Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dicari KNKT dari CVR Lion Air JT 610?

Kompas.com - 14/01/2019, 19:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Black box atau kotak hitam berisi cockpit voice recorder (CVR) dinilai menjadi alat penting bagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam menentukan penyebab jatuhnya sebuah pesawat

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menjelaskan, CVR akan mengungkap aktivitas di kokpit pesawat ketika pesawat hendak jatuh.

"Waktu ada masalah ini apa diskusi yang terjadi antar pilotnya. Bagaimana mengambil keputusan. Alasannya apa, nah itulah yang kami ingin lihat. Mengapa kok dia punya pandangan seperti ini pas terjadi masalah ini," kata Nurcahyo di Dermaga JICT 2, Senin (14/1/2019).

Baca juga: Menhub Minta KNKT Segera Selidiki CVR Pesawat Lion Air

Nurcahyo menuturkan, CVR juga merekam bunyi-bunyi peringatan yang bisa muncul di dalam kokpit sebelum pesawat jatuh.

Kendati demikian, Nurcahyo menegaskan data CVR hanya bersifat tambahan dan belum tentu mengungkap penyebab jatuhnya pesawat secara akurat.

"Saya nggak tahu, kalau ternyata mereka (pilot dan kopilot) diam-diaman, kita nggak tahu, kalau mereka banyak diskusi ya banyak membantu, tapi kalau mereka diam-diaman gimana," ujar Nurchayo.

Ia berharap, CVR pesawat Lion Air JT 610 yang berhasil ditemukan pada Senin pagi dapat memudahkan proses investigasi sehingga laporan final terkait kecelakaan pesawat itu dapat dirilis dalam waktu satu tahun setelah kecelakaan sebagaimana ketentuan aturan internasional.

"Kalau kami butuh informasi, ya kami cari lagi yang lain. Kami akan telusuri sampai waktu final untuk kecukupan data. Tapi mudah-mudahan dari sini akan ketahuan semuanya," kata dia.

Black box berisi CVR Lion Air JT 610 ditemukan oleh tim gabungan pada Senin pagi tadi.

Baca juga: Proses Mengunduh Data Black Box CVR Lion Air JT 610 Sekitar 3-5 Hari

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober lalu.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com