Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrokan antara PKL dan Satpol PP di Tanah Abang

Kompas.com - 17/01/2019, 13:37 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasi Ops Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Penindakan Satpol PP Jakarta Santoso mengatakan, bentrokan di kawasan Tanah Abang terjadi karena pedagang kaki lima (PKL) menolak ditertibkan petugas satpol PP.

Bentrokan terjadi antara PKL yang berjualan di bawah jembatan penyeberangan multiguna (JPM) dan petugas satpol PP, Kamis (17/1/2019).

"Ada penolakan dari pedagang untuk jajaran satpol PP mengadakan penertiban. Kita kan melakukan penertiban seperti biasa karena masih ada pedagang yang bandel," kata Santoso di kawasan Tanah Abang, Kamis.

Kasatpol Tanah Abang Aries Cahyadi mengatakan, ada 60 personel gabungan yang melakukan penertiban pada Kamis, pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Menolak Ditertibkan, PKL Bentrok dengan Satpol PP di Tanah Abang

Ketika petugas satpol PP berusaha mengangkut barang-barang milik pedagang, tiba-tiba para pedagang melempari petugas dengan batu dan besi.

Menurut Arief, keributan itu juga terjadi karena ada provokasi oknum tidak bertanggung jawab yang menyulut amarah para PKL.

"Saya memimpin penertiban seperti biasa karena kita sudah melakukan penertiban selama dua minggu berturut-turut. Lalu dipicu provokasi dari oknum tidak bertanggung jawab kepada pedagang sehingga menyulut amarah mereka," kata Aries.

"Mereka sudah dendam kepada petugas sehingga mereka melakukan penyerangan. Saat itu, kita tidak melakukan perlawanan, kita berusaha meredam," ujar dia.

Kendati demikian, pedagang tetap menyerang petugas. Bentrokan terjadi lebih kurang 30 menit sehingga menyebabkan kerusakan pada kaca spion salah satu mobil petugas satpol PP.

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dan luka-luka akibat bentrokan tersebut.

Baca juga: Dikeluhkan Licin, Ramp Skybridge Tanah Abang Kini Diberi Bantalan Karet

Aries mengatakan, bentrokan dapat diredam setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan jajaran Polsek Tanah Abang.

"Kapolsek Tanah Abang, Camat Tanah Abang, dan jajarannya langsung turun ke lapangan. Polisi langsung menciduk tiga orang yang diduga provokator. Saat ini, barang bukti berupa batu dan mobil yang ditimpuk batu juga telah diamankan di kantor Polsek Tanah Abang," ucap Aries.

Ia menyatakan, kawasan Tanah Abang sudah aman dan kondusif. Pihaknya dibantu aparat Polsek Tanah Abang juga terus melakukan pengamanan di sekitar skybridge.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com