Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kadis Pendidikan Tangsel soal Dugaan Kampanye Terselubung Bawahannya

Kompas.com - 19/01/2019, 10:57 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tangerang Selatan (Tangsel) Taryono dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tangsel untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran kampanye terselubung dilakukan pegawai Dinas Pendidikan Tangsel, Rabu (16/1/2019).

Bawaslu Tangsel mendapatkan informasi bahwa seorang pegawai Disdikbud Tangsel melakukan kampanye dengan menyinggung salah satu pasangan calon presiden di akun media sosial.

Baca juga: Dugaan Kampanye Terselubung, Kadis Pendidikan Tangsel Tak Penuhi Panggilan Bawaslu

Berdasarkan aturan, aparatur sipil negara (ASN) dilarang menunjukkan sikap politiknya sebelum Pemilu Presiden pada 17 April mendatang.

Taryono mengatakan telah memanggil pegawai yang mem-posting hal tersebut.

"Beliau mengatakan tidak ada faktor kesengajaan, hanya spontanitas begitu saja," ujar Taryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/1/2019).

Pegawai tersebut, kata Taryono, menyebarkan posting-an itu bukan pada saat dinas.

Taryono mengatakan, dalam setiap kegiatan, Pemerintah Kota Tangsel kerap mengingatkan ASN agar bersikap netral saat Pilpres maupun pemilihan legislatif.

Taryono juga telah mengedarkan surat netralitas kepada seluruh pegawai Disdikbud Tangsel, termasuk kepala sekolah dan guru pada Februari 2018.

"Di berbagai kesempatan dalam rapat-rapat dan media sosial, saya menyampaikan agar pegawai Diskdikbud Tangsel bisa menunjukan profesionalitas dan netralitas agar bisa melayani masyakarat dengan ikhlas dan sepenuh hati," ujar Taryono.

Bawaslu Tangsel pada Selasa (15/1/2019) telah memanggil Taryono. Namun, Taryono tidak hadir dengan alasan sibuk.

Sebelumnya, Bawaslu Tangsel juga memanggil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kota Tangsel Uci Sanusi terkait dugaan kampanye terselubung yang dilakukan petugas.

Baca juga: Foto Ketua RT Terpampang di Spanduk Caleg, Bawaslu Telusuri Dugaan Politik Uang

Dari foto yang tersebar melalui pesan WhatsApp, tampak 20 petugas Damkar berfoto di depan mobil pemadam kebakaran.

Namun, ada empat petugas yang menunjukkan gestur mengacungkan jari jempol dan jari telunjuk seperti simbol untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Sementara itu, petugas lainnya berfoto dengan tangan mengepal serta seorang petugas yang mengacungkan jempolnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com