JAKARTA, KOMPAS.com- Tetangga bocah QLR di Kampung Gebang, Tangerang, sering mendengar suara jeritan bocah QLR ketika sedang dianiaya ibu kandungnya sendiri, R.
Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro menyatakan, para tetangga hampir setiap hari mendengar jeritan bocah berusia 1,5 tahun itu.
"Tetangga itu memang sering mendengar jeritan dari anak, setiap hari ya hampir setiap hari mendengarkan jeritan dari dalam rumah daripada tersangka tersebut," kata Eliantoro di RSU Kabupaten Tangerang, Sabtu (19/1/2019).
Namun, para tetangga di dekat kontrakan R tidak pernah berupaya mengingatkan atau melerai R yang kerap menganiaya QLR.
"Tidak ada (upaya), jadi namanya kehidupan kontrakan kelihatannya tidak terlalu banyak campur tangan dengan kehidupan suatu keluarga," kata Eliantoro.
Ia menambahkan, bocah QLR rupanya pernah dirawat oleh tetangganya selama satu tahun sejak lahir karena kondisi ekonomi R yang sedang buruk.
"Saat kondisi ekonomi sudah mapan, yang bersangkutan mengambil anaknya yang sudah kurang lebih dirawat tetangganya selama setahun. Saat ini bersama korban sudah empat bulan," ujar Eliantoro.
Diberitakan sebelumnya, QLR tewas pada Jumat (18/1/2019) akibat dianiaya oleh ibu kandungnya, R. QLR ditemukan mengalami luka lebam akibat benda tumpul di punggung dan wajahnya.
R tega menganiaya QLR lantaran sakit hati dengan ayah kandung QLR yang merupakan mantan suami keduanya. R terancam hukuman 15 tahun penjara akibat perbuatannya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.