Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lagi PNS Melanggar, Pemkot Bekasi Nilai Hukuman Rompi Efektif

Kompas.com - 21/01/2019, 10:38 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Hukuman pemakaian rompi yang diterapkan Pemerintah Kota Bekasi sejak Senin (14/1/2019) kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) memberikan efek jera kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pemakaian rompi berwarna oranye bagi ASN yang tidak mengikuti program Shubuh Keliling (Suling), sedangkan rompi berwarna kuning untuk ASN yang tidak mengikuti apel lebih dari tiga kali.

Hukuman pemakaian rompi untuk pegawai indisipliner itu dilakukan tiap Senin saat apel pagi gabungan.

Baca juga: Tak Disiplin dalam Bekerja, 143 ASN di NTT Kenakan Rompi Oranye Saat Apel Pagi

Pegawai dinilai selama seminggu terkait aturan kedisiplinan bekerja tersebut.

Namun, pantauan Kompas.com pada apel Senin (21/1/2019) pagi di lapangan kantor Pemkot Bekasi, tak ada ASN yang diberi hukuman memakai rompi berwarna oranye maupun kuning.

Seluruh ASN nampak rapi berbaris dan apel berlangsung seperti biasanya.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, hukuman pemakaian rompi itu cukup memberi efek jera kepada para ASN hingga tak melanggar disiplin bekerja.

"Kan evaluasi, kalau dalam satu minggu tidak ada yang melanggar kan enggak perlu di-punishment (hukum). Enggak ada (ASN melanggar) bahwa seminggu kemarin mereka memenuhi apa yang menjadi ketentuan kepegawaian," kata Tri usai apel pagi.

Tri menambahkan, pihaknya akan menambah aturan disiplin untuk para ASN.

Jika pada pekan lalu ASN diwajibkan selalu hadir dalam apel, kini diharuskan berpakaian rapi dan lengkap.

"Terus naik kelas, kalau kemarin hanya sekadar hadir, sekarang kami minta hadir dan berpakaian lengkap. Iya, pekan depan ada tambahan aturan itu. Mungkin harus pakai peci segala macam," ujar Tri.

Adapun pada Senin pekan lalu, sebanyak 500 pegawai gabungan PNS dan TKK dihukum jera menggunakan rompi tersebut dalam apel pagi.

Baca juga: Indisipliner, Pegawai hingga Pejabat Pemkot Bekasi Dihukum Pakai Rompi Kuning dan Oranye...

Hukuman itu akan dilakukan rutin dengan pemantauan ketat para ASN dan TKK yang tidak disiplin.

Pemakaian rompi tersebut tidak mengenal status jabatan yang diemban PNS.

Beberapa pejabat setara kepala dinas dan sekretaris dinas pun nampak memakai rompi tersebut pada pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com