Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi dari Luhut bagi Tim Penyelam Penemu "Black Box" Lion Air

Kompas.com - 22/01/2019, 07:29 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memuji kerja para penyelam TNI AL dan tim yang menemukan black box berisi cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 pada 14 Januari lalu.

Tim itu, kata Luhut, telah berjuang sampai titik darah penghabisan untuk menemukan CVR Lion Air. Luhut pun berterima kasih untuk kerja keras tim tersebut.

"Proses pencarian itu memang betul-betul sulit karena arusnya kencang, jarak pandang cuma 1,5 meter, dan waktunya sudah mau habis, tapi mereka bekerja tim," ujar Luhut, Senin (21/1/2019).

Baca juga: Luhut Bandingkan Kinerja Penemu Black Box CVR Lion Air dengan Tim Sewaan dari Singapura

Menurut Luhut, kerja sama tim penemu CVR itu memodifikasi cara-cara yang telah dilakukan tim yang disewa dari Singapura.

Tim yang disewa dari Singapura memang berkontribusi memperkecil area pencarian, tetapi tim dari Indonesia lah yang menemukan CVR Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018 itu.

"Mereka memodifikasi cara-cara yang tadinya konvensional yang dilakukan tim yang disewa dari Singapura yang cukup mahal disewanya, kalau enggak keliru hampir 3,5 juta dollar AS selama 10 hari, dan tidak berhasil," kata Luhut.

Untuk menemukan CVR itu, para penyelam TNI AL dan tim melakukan upaya pencarian CVR dengan telepon air.

Tim dari atas kapal KRI mengendalikan para penyelam untuk menemukan CVR di dalam perairan Karawang.

"Orang lain tidak melaksanakan dengan cara-cara mereka ini, ada trik-triknya akhirnya pakai telepon air dari atas ke bawah, mengendalikan empat penyelam yang berputar mencari CVR ini," ucap Luhut.

Berkat kerja sama tim, lanjut dia, black box CVR Lion Air PK-LQP dapat ditemukan pada kedalaman 35 meter.

Penghargaan

Luhut tidak mau membeberkan penghargaan yang diberikan pemerintah kepada empat penyelam TNI AL yang berhasil menemukan CVR itu.

Penghargaan itu, kata Luhut, akan diurus oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).

"Ini semua profesional, mungkin dari satuan dikasih kenaikan pekerjaan, sekolah. Tentara senangnya sekolah, (setelah) sekolah, naik pangkat, itu urusannya KSAL," kata Luhut.

Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono sebelumnya juga menyatakan, para penyelam TNI AL yang menemukan CVR rencananya akan mendapatkan penghargaan.

Baca juga: Selesai Diunduh, Data Black Box CVR Lion Air JT 610 Mulai Ditranskrip

Namun, Yudo belum menyebut penghargaan seperti apa yang akan diterima oleh para penyelam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com