Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Wali Kota Bekasi untuk Ahmad Syaikhu Jadi Wagub DKI

Kompas.com - 29/01/2019, 14:14 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dapat menjadi wakil gubernur DKI menggantikan Sandiaga Uno. 

Menurut Rahmat, Syaikhu memiliki karakter kuat serta berperilaku baik saat memegang sebuah jabatan.

"Pak Syaikhu itu orangnya susah nyari (orang) karakternya atau perilaku (seperti Syaikhu), kan, saya bergaul dari 2004 dengan Pak Syaikhu," kata Rahmat saat ditemui di Gedung Kesenian, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: Seputar Fit and Proper Test Pertama Cawagub DKI yang Digelar Tertutup

Rahmat dan Syaikhu diketahui pernah memimpin Kota Bekasi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi pada periode 2013-2018.

Ia mengaku akan memilih Syaikhu jika dalam posisi Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta. 

"Kalau saya jadi gubernur DKI, saya ambil Pak Syaikhu. Hubungan saya dengan Pak Syaikhu semenjak ketua DPRD, dia pernah (jadi) wakil ketua DPRD, wakil wali kota, dia tau. Jadi dia betul-betul mem-backup kerja wali kota," ujar Rahmat.

Baca juga: Hindari Persaingan, Cawagub DKI Dilarang Bicara di Media Selama Fit and Proper Test

Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu saat ditemui di Kantor Asyikpreneur, Kota Bekasi, Kamis (27/12/2018).KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu saat ditemui di Kantor Asyikpreneur, Kota Bekasi, Kamis (27/12/2018).
Rahmat mengaku sudah membicarakan hal ini dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri acara di TPST Bantargebang. 

"Pernah dengar enggak saya lima tahun sama Pak Syaikhu, pernah berantem? Enggak ada kan. Saya pernah sampaikan ke Pak Gubernur, 'Gubernur, kalau mau cari wakil, saya punya wakil yang didorong partainya'," kata dia. 

Adapun, Ahmad Syaikhu bersama dua kandidat wagub DKI lainnya yakni, Abdurrahman Suhaimi dan Agung Yulianto telah mengikuti tahapan pertama uji kepatutan dan kelayakan yang digelar tim panelis.

Baca juga: Tahap Pertama Fit and Proper Test Cawagub DKI Selesai, Ini yang Ditanyakan

Uji kelayakan digelar tertutup di Hotel Aston, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).

Uji kelayakan akan dilanjutkan dengan sesi focus group discussion (FGD) atau konsultasi publik pada 3 Februari. 

Tim panelis akan menyerahkan hasil uji kelayakan kepada pimpinan Gerindra dan PKS DKI Jakarta.

Pimpinan kedua partai itulah yang kemudian memutuskan dua nama yang akan diserahkan kepada gubernur untuk kemudian dipilih melalui DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com