Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Sistem Satu Arah di Dukuh Bawah, Dishub akan Rekayasa Lalin di Dukuh Atas

Kompas.com - 13/02/2019, 15:05 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Dukuh Atas, yakni di Jalan Kendal.

Rekayasa lalu lintas akan diuji coba setelah uji coba sistem satu arah (SSA) di Dukuh Bawah (Landmark) selesai.

"Di tahapan berikutnya mulai tanggal 22 Februari, kami akan melaksanakan sosialisasi rekayasa lalin di kawasan Dukuh Atas, yaitu khususnya di kawasan Kendal," kata Sigit di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Pengendara Masih Bingung dengan Penerapan Sistem Satu Arah di Dukuh Bawah

Menurut Sigit, Jalan Kendal akan jadi pusat perpindahan moda. Selain KRL commuter line dari Stasiun Sudirman, ada kereta bandara dari Stasiun BNI City dan beberapa rute transjakarta, baik koridor maupun nonkoridor.

Rekayasa lalu lintas dibutuhkan ketika nanti mass rapid transit (MRT) beroperasi bulan depan.

"Manajemen rekayasa lalu lintas yang dilakukan semata-mata mendukung integrasi dan peningkatan kinerja jaringan jalan akibat demand tumbuhnya pengguna angkutan umum. Kepada siapa kami berpihak? Kepada yang menggunakan angkutan umum," ujar Sigit.

Sigit mengatakan, saat ini pihaknya berfokus mengevaluasi rekayasa lalu lintas dengan SSA di Dukuh Bawah. Uji coba akan berlangsung hingga 26 Februari 2019.

Ia mengklaim berdasarkan hari pertama, SSA berhasil diterapkan di Dukuh Bawah. Sebab, menurutnya, rekayasa lalu lintas itu sudah disimulasi lewat modelling.

"Kalau evaluasi secara umum, kemarin petugas menyampaikan tidak ada kendala," ujar dia.

Baca juga: Sistem Satu Arah Diuji Coba di Dukuh Bawah, Dishub Klaim Lancar

Berikut rekayasa lalin saat uji coba SSA Landmark:

- Sisi selatan Landmark Tower yang berada di Jalan Setia Budi Tengah satu arah dari timur ke barat

- Sisi utara Landmark Tower yang berada di Jalan Galunggung satu arah dari barat ke timur

- Jalan yang berada di sisi barat Landmark Tower satu arah dari selatan ke utara.

- Jalan yang berada sisi timur Landmark Tower satu arah dari utara ke selatan.

- Pengendara dari simpang Galunggung dilarang belok kanan di sisi barat Landmark Tower.

- Pengendara dari Jalan Setiabudi tengah dilarang belok kanan di sisi timur Landmark Tower.

- Ruas jalan dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Dukuh Bawah ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com