Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prarekonstruksi Penganiayaan Anak Tiri, Pelaku Peragakan 20 Adegan

Kompas.com - 13/02/2019, 21:09 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polresta Depok melakukan prarekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan Hary Kurniawan (25) terhadap anak tirinya, F (2), Rabu (13/2/2019).

Prarekonstruksi dilakukan di kawasan Ciampeun, Depok, Rabu (13/2/2019). 

Harry beralasan menganiaya anak tirinya hingga tewas karena kesal dengan istri, Eny yang juga ibu F.

Hary dan Eny sama-sama memiliki anak dengan pasangan sebelumnya.

Baca juga: Hary Cabuli Anak Tirinya Usai Lakukan Penganiayaan hingga Tewas

Hary memiliki satu anak perempuan berumur tiga tahun dan Eny memiliki anak perempuan berumur dua tahun.

Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan, ada 20 adegan yang diperagakan Hary dalam prarekonstruksi.

Sebanyak tiga adegan diperagakan Hery saat menganiaya korban pada Selasa (4/2/2019) dan 17 adegan saat Hery menganiaya korban hingga tewas pada Jumat (8/2/2019).

Baca juga: Hary Tega Aniaya Anak Tirinya hingga Tewas karena Kesal dengan Istri

Adegan dimulai saat Eny, Hary, dan F tengah berada di ruang tamu sedang menonton televisi bersama.

Mendengar F terus menangis, Hary kesal dan membekap mulut korban.

Hingga keesokan harinya, Hary menganiaya F hingga tewas. 

Baca juga: Hary Mengaku Sedang Mabuk Saat Aniaya Anak Tirinya hingga Tewas

Dalam prarekonstruksi tersebut, Hary juga diketahui melakukan pelecehan seksual terhadap korban setelah tewas.

Namun, Hary berdalih melakukan hal tersebut karena kesal Eny tidak kunjung pulang ke rumah. 

"Pelaku kesal karena orangtua korban (Eny) belum pulang, padahal korban sudah meninggal," ujar Firdaus, Rabu. 

Akibat perbuatannya, Hary dijerat Pasal 80 Ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com