Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perombakan Pejabat oleh Anies Sisakan Jabatan Kosong

Kompas.com - 25/02/2019, 20:28 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, perombakan 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta menyisakan jabatan kosong.

Menurut dia, jabatan yang kosong itu untuk sementara waktu akan diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

"Sekarang akan ada posisi yang dipegang Plt cukup banyak," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).

Anies mengosongkan jabatan itu karena akan melakukan seleksi terbuka atau lelang jabatan. Seleksi terbuka itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Cukup banyak Plt itu kenapa? Karena untuk bisa dilakukan promosi terbuka atau lelang jabatan, itu posisinya harus kosong, baru dilakukan seleksi terbuka," kata dia.

Baca juga: Anies Copot Kepala Dinas SDA dan Kepala BPBUMD DKI

Anies nantinya mewajibkan semua aparatur sipil negara (ASN) yang memenuhi syarat jabatan untuk mengikuti seleksi terbuka itu.

Dengan demikian, ASN di Jakarta diharapkan bisa menduduki jabatan yang sesuai dengan latar belakang dan kompetensinya.

Pada Senin sore, Anies melantik 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di lapangan Balai Kota DKI Jakarta.

Dari 1.125 jabatan administrator dan pengawasan yang dilantik, 15 di antaranya pejabat pimpinan tinggi pratama atau pejabat eselon II.

Pelantikan itu menyisakan sejumlah jabatan kosong, seperti Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD); Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan; Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan; Kepala Dinas Lingkungan Hidup; Direktur Utama Rumah Sakit Pasar Rebo; serta Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup.

Baca juga: Anies Rombak 1.125 Pejabat DKI

Selain itu, Anies mencopot Teguh Hendarwan dari jabatan Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan Yurianto dari jabatan Kepala Badan Pembina BUMD DKI. Dua jabatan itu kini kosong.

Jabatan lainnya yang juga kosong karena perombakan pejabat yang pernah dilakukan Anies sebelumnya yakni Kepala Dinas Perhubungan; Dinas Perindustrian dan Energi; dan Wakil Wali Kota Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com