Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Coba MRT Jakarta, Ternyata Keren Banget!

Kompas.com - 19/03/2019, 13:54 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah rangkaian kereta tampak melaju cepat di kejauhan. Saat mendekati stasiun, perlahan laju kereta mulai melambat hingga berhenti dengan tepat di salah satu peron.

Sementara itu, di peron tampak orang-orang yang berdiri di tepi jalur kereta sibuk memotret dan merekam video dengan smartphone masing-masing. Saat rangkaian kereta berhenti dengan sempurna dan pintu terbuka, mereka berbondong-bondong masuk ke dalam gerbong dengan tertib.

Di dalam gerbong, aktivitas mengabadikan momen itu terus berlanjut. Ada yang sibuk mengabadikan suasana kereta dan melakukan swafoto. Itulah yang terjadi dalam gerbong kereta MRT Jakarta atau Ratangga, Kamis (12/03/2019).

Mulai 12 hingga 23 Maret 2019, masyarakat Jakarta berkesempatan untuk merasakan pengalaman awal sebelum MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) resmi beroperasi secara komersial.

Masyarakat yang mengikuti uji coba pun tidak dipungut biaya alias gratis. Mereka hanya diharuskan untuk mendaftar di laman www.ayocobamrtj.com untuk mendapatkan tiketnya.

Setelah mendapatkan tiket, masyarakat dapat langsung menuju stasiun MRT yang dipilih. Masing-masing pengunjung diberikan waktu dua jam untuk mengeksplorasi seluruh fasilitas di MRT Jakarta.

Kereta MRT Jakarta sendiri memiliki 16 rangkaian, yang setiap rangkaiannya terdiri dari 6 kereta. Satu rangkaian kereta dapat membawa hingga 1.900 penumpang sekali jalan.

Dengan kecepatan maksimal mencapai 80 kilometer di jalur layang dan 100 kilometer di jalur bawah tanah para penumpang dibawa menembus kemacetan Kota Jakarta.

Fasilitas yang dimiliki setiap stasiun pun sangat lengkap, seperti vending machine tiket, toilet, musholla, hingga ruang menyusui. Tersedia juga lift yang mempermudah akses bagi penumpang prioritas.

Uniknya, setiap stasiun MRT fase 1 ini punya tema dan konsep yang berbeda. Contohnya, stasiun Lebak Bulus yang memiliki konsep Green Valley, stasiun Haji Nawi dengan konsep Betawi Culture, atau stasiun Bundaran HI yang berkonsep International Style.

Masyarakat yang berkesempatan untuk mengikuti uji publik itu pun memberikan tanggapan positif. Salah satunya Gustara, yang mencoba MRT dari stasiun Cipete Raya.

"MRT Jakarta keren, karena ini juga baru pertama kali nyoba. First impression-nya juga salut dan kagum dalam waktu beberapa tahun sudah jadi," ujar dia.

Nah, buat Anda yang penasaran seperti apa suasana di dalam kereta MRT dan stasiunnya, tidak perlu khawatir. Kompas.com sudah merekam keseruan mengikuti uji coba MRT Jakarta khusus untuk Anda di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com