Salin Artikel

Ramai-ramai Coba MRT Jakarta, Ternyata Keren Banget!

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah rangkaian kereta tampak melaju cepat di kejauhan. Saat mendekati stasiun, perlahan laju kereta mulai melambat hingga berhenti dengan tepat di salah satu peron.

Sementara itu, di peron tampak orang-orang yang berdiri di tepi jalur kereta sibuk memotret dan merekam video dengan smartphone masing-masing. Saat rangkaian kereta berhenti dengan sempurna dan pintu terbuka, mereka berbondong-bondong masuk ke dalam gerbong dengan tertib.

Di dalam gerbong, aktivitas mengabadikan momen itu terus berlanjut. Ada yang sibuk mengabadikan suasana kereta dan melakukan swafoto. Itulah yang terjadi dalam gerbong kereta MRT Jakarta atau Ratangga, Kamis (12/03/2019).

Mulai 12 hingga 23 Maret 2019, masyarakat Jakarta berkesempatan untuk merasakan pengalaman awal sebelum MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) resmi beroperasi secara komersial.

Masyarakat yang mengikuti uji coba pun tidak dipungut biaya alias gratis. Mereka hanya diharuskan untuk mendaftar di laman www.ayocobamrtj.com untuk mendapatkan tiketnya.

Setelah mendapatkan tiket, masyarakat dapat langsung menuju stasiun MRT yang dipilih. Masing-masing pengunjung diberikan waktu dua jam untuk mengeksplorasi seluruh fasilitas di MRT Jakarta.

Kereta MRT Jakarta sendiri memiliki 16 rangkaian, yang setiap rangkaiannya terdiri dari 6 kereta. Satu rangkaian kereta dapat membawa hingga 1.900 penumpang sekali jalan.

Dengan kecepatan maksimal mencapai 80 kilometer di jalur layang dan 100 kilometer di jalur bawah tanah para penumpang dibawa menembus kemacetan Kota Jakarta.

Fasilitas yang dimiliki setiap stasiun pun sangat lengkap, seperti vending machine tiket, toilet, musholla, hingga ruang menyusui. Tersedia juga lift yang mempermudah akses bagi penumpang prioritas.

Uniknya, setiap stasiun MRT fase 1 ini punya tema dan konsep yang berbeda. Contohnya, stasiun Lebak Bulus yang memiliki konsep Green Valley, stasiun Haji Nawi dengan konsep Betawi Culture, atau stasiun Bundaran HI yang berkonsep International Style.

Masyarakat yang berkesempatan untuk mengikuti uji publik itu pun memberikan tanggapan positif. Salah satunya Gustara, yang mencoba MRT dari stasiun Cipete Raya.

"MRT Jakarta keren, karena ini juga baru pertama kali nyoba. First impression-nya juga salut dan kagum dalam waktu beberapa tahun sudah jadi," ujar dia.

Nah, buat Anda yang penasaran seperti apa suasana di dalam kereta MRT dan stasiunnya, tidak perlu khawatir. Kompas.com sudah merekam keseruan mengikuti uji coba MRT Jakarta khusus untuk Anda di sini

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/19/13542771/ramai-ramai-coba-mrt-jakarta-ternyata-keren-banget

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke